TRIBUNJATIM.COM - Guru didik DDS (22), pelaku pembunuhan ayah, ibu dan kakak di Magelang mengungkap fakta lain.
Masa lalu Dheo atau DDS (22) yang diketahui bersifat tertutup itu dibongkar oleh guru didik.
Peristiwa meninggalnya tiga orang anggota keluarga di Magelang, Jawa Tengah menuai perhatian.
Pasalnya diketahui ternyata ketiga korban dibunuh oleh anak kedua.
Polresta Magelang telah menetapkan DDS (22) sebagai tersangka pembunuhan tiga anggota keluarga di Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Selasa (29/11/2022).
DDS tak lain adalah anak kandung dari korban yang tega membunuh ayah, ibu dan kakak perempuannya dengan cara meracuni minumannya.
Adapun diketahui, kasus pembunuhan itu terjadi pada tiga anggota keluarga terdiri dari ayah Abbas Ashari (58), ibu Heni Riyani (54), dan anak perempuan pertama Dhea Chairunisa (25).
Sebelumnya, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, tersangka telah mengakui perbuatannya.
"Tadi malam kami lakukan gelar perkara dan pagi ini tadi kita langsung menerbitkan untuk penahanan kepada yang bersangkutan. Tersangka sudah mengakuinya," ujarnya seusai olah TKP di kediaman korban,pada Selasa (29/11/2022), dikutip Tribun Jatim dari Tribun Jogja.
Adapun racun zat arsenik, lanjutnya, didapatkan pelaku dari pembelian secara online.
Baca juga: SOSOK Anak Bunuh Keluarga Magelang, Beli Racun untuk Ayah Ibu dan Kakak Kandung, Suka Hamburkan Uang
Zat racun ini juga yang dicampurkan ke dalam es dawet.
Percobaan pembunuhan pertama kali, namun gagal.
Pembunuhan kedua kali menggunakan zat yang diberikan kadar lebih banyak.
Akibatnya, tak sampai 30 menit, ketiga anggota keluarga inti DDS itu langsung meregang nyawa.
Kini, sosok anak kedua yang tega bunuh orang tua dan kakak perempuannya di Magelang itu akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.