Berita Jatim

Ekspresi Pembunuh Istri di Lumajang, Tampak Santai dan Tertawa: Kayak Artis Saja

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rival saat jongkok di salah satu ruang Humas Mapolda Jatim, menunggu prosesi konferensi pers

Lintar menerangkan, tersangka yang sejak awal tidak serumah dengan istri sirinya atau korban itu, sempat berupaya mencari keberadaan istri sirinya itu, di rumah orangtua korban Dusun. Karanglo, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Lumajang.

Meskipun sebanyak dua kali mencari keberadaan korban di rumah sang mertua. Ternyata, tersangka tak kunjung menemukan korban.

Lantaran jengkel. Tersangka sempat berupaya menelepon korban menggunakan sambungan telepon seluler, untuk mencari keberadaannya.

Ternyata, ungkap Lintar, tersangka sempat mendengar suara berkarakter khas laki-laki sayup-sayup di sela percakapan ponsel tersebut.

Tersangka mengira, korban sedang bersama laki-laki lain atau menjalan hubungan gelap yang sama sekali tak diketahui tersangka.

Baca juga: Tangis Susi ART Ferdy Sambo sebelum Pembunuhan Brigadir J, sempat Bikin Status WA Cukup Tahu Aja

Lantaran terlanjur berkalang emosi sesaat. Tersangka berusaha menghampiri korban yang berada di Desa Ranulogong, Kecamatan Randuagung, Lumajang.

"Sebelumnya tersangka telepon, dan mendengar suara korban bersama laki-laki (dalam telepon). 'Itu siapa' dijawab korban 'sama teman saya'. Disitulah tersangka cemburu muncul. Lalu tersangka cari korban. Ternyata si korban ini ada di rumah kakaknya," jelasnya.

Setelah menjumpai korban. Tersangka langsung membawa korban dan seorang saksi yang merupakan saudara korban menaiki motor Honda Supra milik tersangka berboncengan bertiga untuk kembali ke rumah.

Kemudian, perjalanan mereka berhenti di jalan setapak pinggir persawahan Dusun Karangloh, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang.

Tersangka dan korban terlibat cekcok, di depan saksi. Lantaran merasa takut, seorang saksi tersebut akhirnya memutuskan melarikan diri.

Namun, lanjut Lintar, saksi tersebut sempat mendengar kata-kata terakhir dari si korban yang seakan memang sedang menitipkan pesan.

Bahwa, jikalau memang terjadi hal buruk dan fatal terhadap dirinya. Maka, pelakunya merupakan sang suami siri, yang baru dinikahinya itu.

"Tersangka menjemput korban di rumah kakaknya. Setelah dijemput. Bersama satu saksi. Dijemput 2 orang, dibonceng bertiga. Si Korban ngomong kepada saksi 'lek ono matine aku, sing matine yo tersangka (suami siri)'. Si tersangka juga jawab 'Yo iku aku', begitu," pungkas Lintar.

Kasus pembunuhan lain yang pelakunya juga tersenyum

Masih teringat dengan jelas Christian Rudolf Tobing (36) tersenyum lebar di lift setelah membunuh teman dekatnya sendiri.

Halaman
1234

Berita Terkini