Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Sosok Rival (27) tersangka pembacokan istri sirinya, Dian Tri Selvia (24) janda dua anak asal Dusun Karangloh, Desa Gedangmas, Randuagung, Lumajang, hingga tewas, akhirnya ditunjukkan kepada publik, Jumat (9/12/2022).
Pemuda yang tak jelas pekerjaannya alias serabutan itu, akhirnya dikeler oleh anggota Unit IV Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim.
Namun, sebelum ditunjukkan ke hadapan awak media, TribunJatim.com mengamati perangai aneh dari sosok tersangka dengan tinggi tubuh sekitar 160 cm itu.
Tidak tampak ada ekspresi wajah yang menandai perasaan penyesalan atas perbuatannya menghilangkan nyawa korban atau istri sirinya yang sedang hamil.
Meskipun separuh wajahnya; hidung dan mulutnya tertutup masker medis yang dikenakannya.
Namun, kerutan di sisi kanan dan kiri matanya, yang menandai bahwa si tersangka masih dapat tertawa cengengesan, begitu jelas terlihat .
"Aneh-aneh saja. Kayak artis aja," ujar Rival seraya terkekeh, saat duduk jongkok di salah satu ruang petugas humas, sebelum konferensi pers tersebut dimulai .
Selepas proses konferensi pers kasus tersebut rampung, tersangka bahkan tampak tetap mendangakkan kepala, seperti tak menunjukkan ekspresi penyesalan, saat digiring keluar oleh pengamanan dua orang anggota Provost Bidang Propam Polda Jatim di belakangnya,
Bahkan, saat berjalan melintasi sejumlah penyidik anggota Jatanras Polda Jatim, yang berdiri di lorong menuju pintu keluar ruang konferensi pers, tersangka Rival sempat menyalami satu per satu penyidik yang berhasil menangkapnya.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengatakan, tersangka merupakan suami siri dari korban, yang baru menikah sejak enam bulan lalu, atau sejak bulan Maret 2022 silam.
Korban tersebut, ternyata dibunuh dalam keadaan sedang hamil dengan usia kandungan 5,5 bulan, hasil hubungan dengan tersangka. Dan sebelumnya, telan memiliki dua orang anak.
Sedangkan, tersangka sendiri, ternyata juga masih memiliki istri sah, dan telah dikaruniai dua orang anak dengan istri sahnya.
"Hamil 23 minggu, iya kisaran 5,5 bulan. Korban istri siri tersangka. Tersangka sendiri masih punya istri sah (pertama)," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim.
Sekadar diketahui, Tim Jatanras Polda Jatim berhasil mengungkap teka-teki pembunuhan Dian Tri Silvia (24), janda dua anak, di Dusun Karangloh, Desa Gedangmas, Randuagung, Lumajang, setelah 36 hari menjadi misteri.
Anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, yang dikomandoi oleh, AKBP Lintar Mahardono, berhasil menangkap tersangka pembunuh Dian, yang ditemukan tak bernyawa bersimbah darah mengucur dari luka bekas bacok di sekujur tubuhnya.
Tersangka adalah seorang pria bernama Rival (27) warga Dusun Karangloh, Gedangmas, Randuagung, Lumajang.
Pria berperawakan ceking tersebut, ditangkap saat bersembunyi di kediaman kerabatnya, kawasan Kabupaten Sampang, pada Jumat (2/12/2022) malam.
Seandainya hingga saat ini dirinya belum dibekuk oleh petugas. Informasinya, R telah berencana melanjutkan pelariannya ke Negeri Jiran, Malaysia.
Tersangka berhasil diamankan saat bersembunyi di kediaman kerabatnya, yang berlokasi di salah satu kawasan, Kabupaten Sampang, Jatim.
Saat dilakukan penangkapan. Tersangka sedang beristirahat; tidur, di salah satu kamar dalam rumah kerabatnya.
Tersangka yang saat itu, memakai kaus berkerah lengan pendekatan warna hitam, bersarung warna biru tersebut, akhirnya dibawa oleh petugas untuk diminta keterangan di Gedung Mapolda Jatim, Surabaya, pada Sabtu (3/12/2022) dini hari.
Hingga kini tersangka masih menjalani pemeriksaan. Dan, ungkap Lintar, hasil dari penyelidikan dan penyidikan terhadap tersangka akan disampaikan kepada publik, dalam waktu dekat.
"Iya InsyaAllah benar (tersangka ditangkap), di luar Kabupaten Lumajang (lokasi penangkapan). Kami masih mintai keterangan," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono, saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (3/12/2022).
Baca juga: Gaya Hidup Selangit Pembunuh Sekeluarga di Magelang, Ngakunya Iri ke Kakak Ternyata Dimanja Ortu
Suara sosok di telepon jadi pemicu
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengatakan, tersangka menganiaya korban menggunakan celurit dengan enam kali sabetan, pada Kamis (27/10/2022).
Sabetan celurit tersebut mengenai tubuh bagian atas korban, hingga membuatnya terkapar dan menjumpai ajalnya, di jalan setapak pinggir sawah Dusun Karangloh, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang.
Tubuh korban yang telah dingin membiru tak bernyawa itu, ternyata baru ditemukan oleh salah satu tetangga korban, teronggok di lokasi tersebut, pada Jumat (28/10/2022) pagi.
"Luka di dada kiri dan kanan, menembus ginjal dan paru-paru," ujarnya di Ruang Konferensi Pers, Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Jumat (9/12/2022).
Sebelum akhirnya melakukan perbuatan nekat penganiayaan hingga berujung menewaskan korban atau istri sirinya itu.
Lintar menerangkan, tersangka yang sejak awal tidak serumah dengan istri sirinya atau korban itu, sempat berupaya mencari keberadaan istri sirinya itu, di rumah orangtua korban Dusun. Karanglo, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Lumajang.
Meskipun sebanyak dua kali mencari keberadaan korban di rumah sang mertua. Ternyata, tersangka tak kunjung menemukan korban.
Lantaran jengkel. Tersangka sempat berupaya menelepon korban menggunakan sambungan telepon seluler, untuk mencari keberadaannya.
Ternyata, ungkap Lintar, tersangka sempat mendengar suara berkarakter khas laki-laki sayup-sayup di sela percakapan ponsel tersebut.
Tersangka mengira, korban sedang bersama laki-laki lain atau menjalan hubungan gelap yang sama sekali tak diketahui tersangka.
Baca juga: Tangis Susi ART Ferdy Sambo sebelum Pembunuhan Brigadir J, sempat Bikin Status WA Cukup Tahu Aja
Lantaran terlanjur berkalang emosi sesaat. Tersangka berusaha menghampiri korban yang berada di Desa Ranulogong, Kecamatan Randuagung, Lumajang.
"Sebelumnya tersangka telepon, dan mendengar suara korban bersama laki-laki (dalam telepon). 'Itu siapa' dijawab korban 'sama teman saya'. Disitulah tersangka cemburu muncul. Lalu tersangka cari korban. Ternyata si korban ini ada di rumah kakaknya," jelasnya.
Setelah menjumpai korban. Tersangka langsung membawa korban dan seorang saksi yang merupakan saudara korban menaiki motor Honda Supra milik tersangka berboncengan bertiga untuk kembali ke rumah.
Kemudian, perjalanan mereka berhenti di jalan setapak pinggir persawahan Dusun Karangloh, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang.
Tersangka dan korban terlibat cekcok, di depan saksi. Lantaran merasa takut, seorang saksi tersebut akhirnya memutuskan melarikan diri.
Namun, lanjut Lintar, saksi tersebut sempat mendengar kata-kata terakhir dari si korban yang seakan memang sedang menitipkan pesan.
Bahwa, jikalau memang terjadi hal buruk dan fatal terhadap dirinya. Maka, pelakunya merupakan sang suami siri, yang baru dinikahinya itu.
"Tersangka menjemput korban di rumah kakaknya. Setelah dijemput. Bersama satu saksi. Dijemput 2 orang, dibonceng bertiga. Si Korban ngomong kepada saksi 'lek ono matine aku, sing matine yo tersangka (suami siri)'. Si tersangka juga jawab 'Yo iku aku', begitu," pungkas Lintar.
Kasus pembunuhan lain yang pelakunya juga tersenyum
Masih teringat dengan jelas Christian Rudolf Tobing (36) tersenyum lebar di lift setelah membunuh teman dekatnya sendiri.
Kini, saat melakukan reka ulang pembunuhan tersebut, Rudolf menunjukkan rasa penyesalannya.
Seperti diketahui, Christian Rudolf Tobing (36) yang juga mantan pendeta itu tega membunuh teman dekatnya sendiri di Apartemen Green Pramuka pada, Senin (17/10/2022) lalu.
Korban yang bernama Ade Yunia Rizabani alias Ica itu dihabisi nyawanya lantaran Rudolf merasa sakit hati.
Rudolf padahal sebelumnya membuat warganet geram setelah viral video CCTV tengah membawa jasad Ica pakai troli.
Rudolf bak tanpa beban mendorong jasad Ica yang sudah dibungkus plastik lalu dimasukan ke dalam troli kemudian ditutupi sebuah guling.
Di dalam sebuah lift, Rudolf bahkan terlihat senyam-senyum, ia pun tak sungkan menyapa orang yang baru masuk ke lift tersebut.
Berdasarkan video tersebut, publik bahkan menilai Rudolf seperti pembunuh darah dingin yang tampa merasa bersalah menghabisi nyawa seseorang.
Rupanya terungkap dalam rekonstruksi, Rudolf sempat merasa menyesal membunuh Ica.
Rekonstruksi tersebut dilakukan pada Rabu 7 Desember 2022, di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, tempat Rudolf membunuh Ica.
Ica dibunuh dengan cara dicekik oleh Rudolf dengan tangan dan kakinya yang terikat.
Sesaat sebelum membunuh Ica, Rudolf sempat bertanya apakah tindakannya tersebut akan dilaporkan polisi.
"Tersangka menanyakan apakah tindakannya ini akan dilaporkan? Korban Icha kemudian hanya menggeleng," ujar penyidik menjelaskan adegan yang diperagakan Rudolf.
Rudolf tak mempercayai jawaban Icha dan langsung mencekik korban hingga tewas di kamar apartemen.
"Korban Icha kemudian hanya menggeleng. Tapi tersangka Rudolf tetap tidak percaya akan respons Icha. Tersangka
Rudolf sempat mengecek nafas Ica dengan menempelkan jari telunjuk ke hidung korban.
Setelah tahu Ica tak lagi bernafas, Rudolf hanya terdiam.
Di samping jasad Ica, Rudolf duduk beberapa saat sambil merenungi perbuatannya.
"Tersangka memastikannya dengan menempelkan jari telunjuk ke hidung Icha. Seusainya tersangka Rudolf sempat merasa menyesal karena harus membunuh Icha sambil duduk di sebelahnya," tutur penyidik.
Setelah itu, Rudolf membungkus jenazah Ica dan membawanya dari kamar menggunakan troli berwarna merah ke parkiran mobil.
Rudolf lalu membuang jasad korban ke kolong Tol Becakayu.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Lansia di Malang, Anak Angkat Korban Jadi Tersangka, Motif Mulai Terbongkar
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com