Menu Diet

Bisakah Keju Menjadi Menu Diet? Ternyata Aman untuk Dikonsumsi, Tapi Juga Bisa Buruk untuk Kesehatan

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meski mengandung segudang nutrisi, keju ternyata juga menjadi makanan yang bisa memberikan efek buruk pada tubuh jika dikonsumsi dengan porsi tertentu.

TRIBUNJATIM.COM - Selain coklat, keju menjadi salah satu makanan favorit.

Rasanya yang gurin dan lezat membuat keju menjadi pilihan yang banyak diduetkan dengan berbagai makanan lain.

Tak hanya dimakan biasa, berbagai inovasi keju juga diluncurkan demi memenuhi hasrat para pecinta keju.

Namun, ternyata, di balik rasa gurih dan lezatnya yang menggoda, keju juga menyimpan berbagai keburukan untuk kesehatan.

Keju memang diketahui kaya akan nutrisi, tapi jumlah porsi keju yang kita konsumsi bisa juga merugikan.

Salah satu keburukan dari keju yang pertama adalah kandungan jumlah garam yang besar.

Kandungan garam yang tinggi tersebut bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Dampak kedua, yakni disebabkan karena kandungan lemak yang ada dalam keju.

Keju dengan lemak yang tinggi memiliki kadar lemak jenuh yang cukup tinggi pula.

Akibat dari banyaknya jumlah keju dengan lemak tinggi yang kita konsumsi bisa memicu gangguan jantung.

Untuk itu, mengetahui jumlah kandungan lemak dalam keju sangatlah penting sebelum mengonsumsinya.

Satu lagi keburukan keju untuk kesehatan adalah karena keju mengandung banyak kalori. 100 gram keju bisa mengandung 330 hingga 450 kalori.

Jumlah yang cukup besar ini pun tak bisa lekas dibakar meski sudah berolahraga.

Keju yang lembut cenderung memiliki kalori dengan jumlah yang lebih sedikit ketimbang keju dengan tekstur keras.

1 ons ricotta whole-milk disebut mengandung sekitar 50 kalori.

Halaman
12

Berita Terkini