Dan itu telah mengubah perspektif saya tentang pernikahan kami.”
Dia menyebutkan bahwa mereka sudah berpikir untuk bercerai sebelum pandemi menyerang.
Alasan perceraian adalah karena sifat mereka yang terlalu berbeda dan kerap membuat beda pendapat.
Sang suami termasuk pria yang pendiam sementara istrinya sangat berkebalikan.
Mereka pun mantap bercerai dan sudah mengajukan gugatan cerai pada bulan Desember.
Akan tetapi surat-surat mereka yang paling awal diproses adalah pada bulan Januari atau Februari.
Saat mereka menunggu, mereka masih tinggal bersama dan sayangnya, dia tertular Covid.
“Saya terbaring di tempat tidur dan tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi saya melihatnya merawat saya,
Saya benar-benar tersentuh oleh betapa dia peduli dengan kesehatan saya,
Dia dengan lembut mendorong pintu terbuka dan membawakan makanan untuk saya,
Dan jika makanannya terlalu panas, dia akan mendinginkannya untuk saya sebelum membiarkan saya makan”, tambahnya.
Dia berbagi bahwa meskipun mengalami demam yang sangat parah, dia yakin bisa merasakan cinta suaminya terhadapnya.
Dia kemudian mengungkapkan bahwa mereka telah bersama selama 12 tahun dan menikah selama 8 tahun.
“Suami saya adalah pria pekerja keras tetapi selalu sangat pendiam,
Saya pikir masalah kami dalam pernikahan kami adalah bahwa kami tidak cukup berkomunikasi satu sama lain”, katanya.