Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Puluhan warga berkumpul di tepi jembatan yang menghubungkan Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan dengan Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Selasa (3/1/2023).
Warga berkumpul untuk menyaksikan peresmian jembatan tersebut oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Warga menanti peresmian jembatan dengan wajah semringah.
Betapa tidak, sebelum jembatan itu dibangun dan diresmikan, mobilitas warga terganggu.
Warga harus jalan memutar untuk sampai ke Desa Pajarakan Kulon maupun sebaliknya, Desa Kregenan Probolinggo.
Seperti diketahui, jembatan gantung -warga setempat menamai Jembatan Gantung Kregenan, yang jadi penghubung dua desa tersebut, ambruk pada Jumat (9/9/2022) sekira pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Malam Tahun Baru, Gemerlap Lampu dan Air Mancur Menari Jembatan Sawunggaling Jadi Spot Swafoto Warga
Insiden bermula ketika 40 siswa dan seorang guru SMPN 1 Pajarakan mengikuti kegiatan jalan sehat untuk memperingati Hari Olahraga Nasional.
Mereka secara bersamaan melintas di jembatan gantung.
Nahasnya, mendadak jembatan gantung yang dilewati ambruk.
Puluhan siswa dan guru pun terjatuh ke sungai.
Akibatnya, 36 siswa dan seorang guru dilarikan ke puskesmas setempat dan RSUD Waluyo Jati, Kecamatan Kraksaan, karena terluka.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Jarak tempuh jadi singkat dan mudah dengan adanya jembatan baru ini. Pasca Jembatan Gantung Kregenan ambruk, warga harus berputar arah hingga 3 km agar sampai di Desa Pajarakan Kulon atau Kregenan. Jembatan ini memang jadi akses utama warga dua desa termasuk anak sekolah," kata Siti Aisyah (40) warga Desa Pajarakan Kulon.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bergegas menuju Probolinggo untuk meninjau Jembatan Gantung Kregenan yang ambruk sekaligus menjenguk korban luka-luka di rumah sakit.
Baca juga: Hujan Deras Terus Guyur Trenggalek, Akses Jembatan Putus hingga Dapur Rumah Warga Longsor
Khofifah datang beberapa jam usai peristiwa ambruknya jembatan gantung terjadi.
Selanjutnya, Khofifah menerjunkan jajaran Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Bina Marga Provinsi Jatim untuk melakukan persiapan pembangunan jembatan, salah satunya pengukuran.
Tuntas mengukur, jembatan pun dibangun menggunakan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Provinsi Jatim.
Pasalnya, jembatan gantung ambruk dipengaruhi faktor bencana.
"Pembangunan jembatan ini diusulkan oleh Plt Bupati Probolinggo. Dengan adanya jembatan baru ini saya berharap pendidikan, ekonomi dan koneksitas warga menjadi lebih baik," ungkap Khofifah.
Plt Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko mengapresiasi respons cepat Khofifah dalam penanganan Jembatan Gantung Kregenan yang ambruk.
"Konektivitas warga di dua desa menjadi tersambung kembali. Jarak tempuh juga lebih efesien. Untuk perawatan jembatan baru ini adalah tugas kami," terangnya.
Baca juga: Truk Pengangkut Excavator Tersangkut di Jembatan Buk Gluduk Malang, KAI Daop 8 Beberkan Kondisi Rel
Sementara, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Edi Tambeng Wijaya menjelaskan Jembatan Kregenan yang baru merupakan Jembatan Bailey bersistem bongkar pasang (knockdown) atau semi permanen.
Jembatan Kregenan baru berkonstruksi baja serta besi ini memiliki panjang 36 meter, sedangkan lebarnya 4,2 meter.
Jembatan tersebut berkekuatan 30 ton, sehingga bisa dilewati motor dan mobil.
Pengerjaan Jembatan Kregenan baru yang dilaksanakan PT Wika Industri dan Konstruksi ini memakan waktu 78 hari, atau sedari 11 Oktober-27 Desember 2022.
"Jika nantinya dibangun jembatan secara permanen, Jembatan Bailey ini bisa disimpan oleh Pemkab Probolinggo, karena memakai sistem bongkar pasang. Kalau ada kejadian jembatan lain ambruk, Jembatan Bailey ini bisa digunakan sebagai pengganti sementara," pungkasnya.
Berita Probolinggo lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com