Komplikasi yang bisa terjadi akibat penyakit Weil diantaranya cedera ginjal akut, trombositopenia, perdarahan saluran cerna, perdarahan paru-paru, stroke hemoragik, gagal hati, penyakit Kawasaki, Rhabdomyolysis atau kerusakan otot rangka, uveitis kronis, penggumpalan darah yang tersebar di seluruh tubuh, ARDS atau acute respiratory distress syndrome, syok septik, gagal jantung dan keguguran pada ibu hamil.
“Bila komplikasi tersebut tidak segera diatasi, maka akan menyebabkan kematian,” jelasnya.
Lebih lanjut Dr Susana menjelaskan, untuk mencegah penyakit Leptospirosis di Kota Batu, Dinkes terus meningkatkan upaya promotif, dengan kegiatan penyuluhan dan penggerakan masyarakat dalam pengendalian tikus dan pencegahan leptospirosis.
Selain itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dengan melakukan kegiatan menyimpan makanan, minuman dan bahan makanan dengan baik agar terhindar dari jangkauan dan kontaminasi tikus.
Baca juga: Pria Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus Yang Dipasang Sendiri, Bermula dari Terpeleset
Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah bekerja di sawah, kebun, sampah, selokan, dan tempat tercemar lainnya.
Selanjutnya masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan dengan cara meniadakan perkembangbiakan habitat tikus, seperti menyediakan dan menutup rapat tempat sampah, menghindari adanya tikus di dalam rumah atau gedung dengan meningkatkan trapping atau penangkapan tikus, menutup luka atau lecet dengan pembalut kedap air, terutama sebelum bersentuhan dengan tanah, lumpur, atau air yang mungkin dicemari kencing tikus.
Hal penting lainnya yang harus dilakukan ialah memakai alas kaki setiap keluar di tempat basah dan berair, melakukan kegiatan pengendalian tikus di tempat-tempat umum seperti pasar, terminal dan tempat rekreasi.
Berita Kota Batu lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com