TRIBUNJATIM.COM - Seorang suami syok lihat kondisi istri setelah ia terbangun dari tidur.
Suami itu awalnya terbangun dari tidur karena suara gaduh.
Ia curiga dari mana asal suara gaduh tersebut.
Siapa sangka, ia malah melihat istri tak bernyawa di kusen pintu.
Peristiwa ini terjadi di Kota Bekasi.
Seorang wanita berinisial SN (35) memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar kontrakannya di wilayah Pekayon Jaya, Bekasi Selatan pada Rabu (18/1/2023).
Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan Iptu Haryono mengatakan, peristiwa itu diduga terjadi karena permasalahan asmara.
"Keterangan sementara dari saksi, korban cemburu dengan suaminya, terus mungkin juga jadi depresi," ujar Haryono di lokasi kejadian, Rabu.
Baca juga: Curhat Istri Selalu Ketakutan Tidur bareng Suami di Kasur, Ternyata Cara Tidurnya Aneh, Video Viral
Ia menyebut, penemuan tubuh korban bermula ketika suami korban yang kala itu tidur di petak pertama terbangun dan dikejutkan dengan kondisi korban.
Saat itu, korban sudah ditemukan gantung diri di kusen pintu petak kedua kamar kontrakan dengan seutas tali.
Suami korban pun langsung berteriak dan meminta tolong kepada warga.
"Karena suaminya tidur (di ruang depan) dan tiba-tiba melihat istrinya, kemudian bareng-bareng dicek sama tetangganya, ternyata diketahui sudah meninggal," ujar Haryono, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Baca juga: Kebiasaan Ayah di Blitar saat Istri Kerja di Luar Negeri Bikin Sang Anak Hamil, Berbuah Petaka
Saksi pun selanjutnya memanggil polisi dan petugas keamanan setempat.
Mereka yang tiba ke lokasi, langsung mengevakuasi jasad korban ke RSUD Kota Bekasi.
Haryono mengungkapkan, tidak ada tanda kekerasan di tubuh SN.
Namun, pihaknya akan tetap memeriksa jasad korban untuk menentukan kepastian kematiannya.
"Secara kasat mata, sudah kami periksa dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Ciri-cirinya seperti pada umumnya gantung diri. Cuma nanti, tetap kami lakukan pemeriksaan secara kedokteran forensik," jelas Haryono.
Di tahun 2021 lalu, NA (31), seorang ibu rumah tangga (IRT) tewas diduga karena gantung diri di rumahnya di Jalan Pembangunan, Desa Pujud, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.
Korban gantung diri karena sang suami berinisial KA menolak ketika diajak untuk berhubungan badan.
Kapolres Rohil AKBP Nurhadi Ismanto saat dikonfirmasi mengatakan, korban gantung diri pada Rabu (14/4/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Korban diduga gantung diri dengan menggunakan seutas tali," ujar Nuhadi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/4/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, sebut dia, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita asal Sumatera Utara (Sumut) itu.
Namun, pihak keluarga dari kampung halamannya di Sumut, menolak untuk dilakukan otopsi dan membuat surat pernyataan.
"Jenazah korban dibawa ke Binjai, Sumut, untuk dimakamkan di sana," kata Nurhadi.
Baca juga: Warga Curiga Suara Aneh Belakang Kantor Desa di Boyolali, saat Dicari Ada Tubuh Gadis Ditutup Seng
Ia menjelaskan, korban diduga gantung diri karena kecewa sama suaminya.
Pasalnya, sang suami menolak saat korban mengajak untuk berhubungan badan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dari suaminya, korban merasa kecewa karena ditolak suami untuk berhubungan badan," kata Nurhadi.
Korban pertama kali ditemukan tewas gantung diri oleh anak laki-lakinya berinisial JK yang berusia 2,8 tahun.
Kepada bapaknya dia bilang bahwa sang ibu sudah tergantung dengan seutas tali.
Suami kemudian meminta tolong kepada warga untuk menurunkan istrinya yang sudah tewas.
Lalu, polisi datang ke lokasi kejadian dan membawa jenazah ke puskesmas setempat.
Catatan redaksi
Depresi bukanlah soal yang sepele. Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh. Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
1. Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454)
2. Into The Light Into The Light Indonesia adalah komunitas inklusif yang digerakkan oleh orang muda lintas identitas yang menjunjung tinggi pendekatan program berbasis bukti dan hak asasi manusia. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui email intothelight.email@gmail.com atau langsung membuka laman ‘Pendampingan’ dalam situs mereka https://intothelightid.wordpress.com/. Selain itu, kalian dapat mencari mereka lewat akun sosial media mereka di Twitter, Facebook, Instagram dengan @intolightid.
3. LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
4. Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) adalah komunitas yang mendukung Orang dengan Skizofrenia (ODS), keluarga/caregiver, dan orang-orang yang peduli dengan isu kesehatan jiwa. Komunitas ini membuka sesi curhat dan sharing mengenai kesehatan jiwa. Untuk kalian yang tertarik curhat dengan komunitas ini, kalian dapat menghubungi mereka melalui nomor 021-8514389 atau mengunjungi laman http://www.skizofrenia.org/ dan mengisi form di sana atau bisa melalui akun Facebook dan Twitter mereka di @KPSI_pusat.