Berita Viral

Menilik Rumah Mewah Lukas Enembe Tahanan KPK, Lahan 1 Hektar Ada Lapangan Pribadi hingga Taman Asri

Penulis: Ignatia
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah mewah Lukas Enembe yang ternyata punya lapangan bola pribadi, kini sang gubernur ditangkap KPK.

TRIBUNJATIM.COM - Mari menilik rumah mewah milik Lukas Enembe, Gubernur Papua yang ternyata memiliki aset rumah yang ternyata sangat mewah.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka dan diciduk KPK, rumah mewah dan kekayaan Gubernur Papua, Lukas Enembe menjadi sorotan.

Adapun Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi pada September 2022 lalu.

Lukas Enembe diduga menerima suap dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka sebesar Rp 1 miliar untuk memilih perusahaan konstruksi itu sebagai pemenang lelang tiga proyek multiyears di Papua.

Selain itu, Lukas diduga menerima gratifikasi sebesar Rp 50 miliar terkait dengan jabatannya sebagai gubernur.

Setelah berkali-kali tidak kooperatif memenuhi panggilan KPK dengan alasan sakit, Lukas akhirnya dijemput paksa dan dibawa ke Jakarta pada Selasa (10/1/2023) lalu.

Setibanya di Jakarta, Lukas sempat dibantarkan ke RSPAD Gatot Soebroto untuk diperiksa kondisi kesehatannya.

Seiring dengan kasus suap yang menjeratnya, rumah mewah dan kekayaan Lukas menjadi sorotan.

Melansir Tribun-Timur.com, rumah Lukas diketahui berada di Koya Tengah, Muara Tami, Jayapura, Papua.

Ternyata setelah ditelusuri lebih jauh, Lukas Enembe memiliki aset rumah yang tampak sangatlah mewah.

Baca juga: SOSOK dan Biodata Lukas Enembe, Gubernur Papua Terima Suap Rp1 M Ditangkap KPK, Pernah Kepergok Judi

Hal itu tampak dari penampakan satelit dari atas yang menunjukkan area kediaman milik sang gubernur.

Dari pantauan Google Earth, rumah gubernur yang sudah menjabat dari 2013 itu tampak super mewah.

Rumah Lukas yang memiliki luas sekitar 1,1 hektar itu bak istana apabila dilihat dari kamera satelit.

Rumah Lukas ini tampak memiliki jalan panjang aspal menuju kediamannya.

Gubernur Papua Lukas Enembe yang ditangkap KPK terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai miliaran rupiah terkait proyek-proyek di lingkungan Pemprov Papua.  (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Warna biru mendominasi atap dari rumah Lukas.

Rumah Lukas juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap berupa taman yang asri dan lapangan sepak bola.

Sementara rumah dinas Lukas di Jalan Trikora, Jayapura juga beratap warna biru.

Ada sejumlah pos penjagaan sebelum masuk ke rumah Lukas Enembe.

Baca juga: Respons Mahfud MD Soal Pemanggilan Gubernur Papua Lukas Enembe: Sudah Ada Mekanismenya di KPK

Salah satunya pos yang berada 500 meter dari akses masuk rumah Lukas.

Pos tersebut ditempatkan di pinggir jalan raya menuju kediaman Lukas.

Tak hanya rumah mewah Lukas, harta suami Yulce Wenda itu juga menggemparkan publik.

Melansir Wartakotalive.com, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Lukas memiliki total harta Rp 33.784.396.870.

Baca juga: SOSOK dan Biodata Lukas Enembe, Gubernur Papua Terima Suap Rp1 M Ditangkap KPK, Pernah Kepergok Judi

Jumlah itu menjadikannya gubernur terkaya keenam se-Indonesia.

Dari total tersebut, Lukas tercatat tidak memiliki utang sama sekali alias merupakan total bersih.

Ia mempunyai 6 bidang tanah yang semuanya terletak di Jayapura.

Kendati demikian, nilai temuan-temuan yang disampaikan KPK, hampir 17 kali lebih banyak dibandingkan jumlah harta Lukas yang tercantum di LHKPN.

Penampakan rumah Lukas Enembe yang ternyata sangat mewah dilihat dari satelit Google. (Tribunnews.com)

Adapun PPATK mencatat Lukas pernah melakukan transaksi di sebuah kasino luar negeri sebesar Rp 560 miliar.

KPK menduga istri Lukas, Yulce Wenda dan anak mereka, Astract Bona Timoramo Enembe turut terlibat dalam penerimaan sejumlah uang dari terduga penyuap, Rijatono Lakka.

Rijatono Lakka merupakan Direktur PT Tabi Bangun Papua yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka penyuap Lukas.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, dugaan keterlibatan istri dan anak Lukas menjadi salah satu materi yang ditanyakan penyidik dalam pemeriksaan Rabu (18/1/2023) kemarin.

Baca juga: Tersandung Kasus Korupsi, Jabatan Sahat Tua Simanjuntak Jadi Rebutan, Ini Sejumlah Sosok Potensial

Tidak hanya diduga terlibat dalam penyerahan uang, keduanya juga diduga menentukan pemenang proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua.

"(Ada) dugaan turut sertanya saksi dalam penentuan pemenang proyek pekerjaan di Pemprov Papua termasuk adanya penyerahan sejumlah uang dari tersangka Rijatono Lakka ke tersangka Lukas Enembe," kata Ali saat ditemui Kompas.com di KPK, Jumat (20/1/2023).

Ali menegaskan, materi pemeriksaan yang ditanyakan penyidik masih terkait dengan dugaan pidana yang disangkakan kepada para tersangka.

Penyidik tidak mengulik persoalan pribadi antara Yulce dengan suaminya.

"Tidak terkait sama sekali dengan hal-hal yang sifatnya pribadi, sebagaimana yang dinyatakan pengacara tersangka Lukas Enembe," ujar Ali.

Sosok dan biodata Lukas Enembe

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, Selasa (13/9/2022), Lukas Enembe S.IP, MH, lahir di Mamit, Kabupaten Tolikara, Papua, pada 27 Juli 1967.

Lukas memulai kariernya di lembaga pemerintahan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Sospol Kabupaten Merauke sejak tahun 1997.

Setahun kemudian, dia mengajukan Izin Belajar The Christian Leadership and Second Linguistic di Comerstone College Australia hingga selesai pada tahun 2001.

Karier politiknya pun semakin melejit, Lukas kemudian menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Puncak Jaya Periode 2005-2011.

Baca juga: Sosok Gubernur Khofifah yang Kantornya Digeledah KPK, Karir Mantan Menteri hingga Harta Versi LHKPN

Dua tahun menjadi Wabup, Lukas pun diangkat menjadi Bupati Kabupaten Puncak Jaya sejak tahun 2007 hingga 2012.

Setahun berselang, Lukas Enembe yang didampingi Klemen Tinal terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2013-2018.

Lukas dan Klemen yang maju sebagai petahana dalam Pilgub untuk periode berikutnya kembali terpilih memimpin Papua sejak tahun 2018 sampai 2023.

Pria yang pernah dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua periode 2006-2011 dan 2011-2016 ini memiliki seorang istri serta empat orang anak.

Baca juga: Gedung Pemprov Jatim Diobok-obok KPK, Ruang Kerja Gubernur hingga Wagub Dimasuki Penyidik

Gubernur Papua Lukas Enembe. Inilah ulasan lengkap seputar biodata dan profil Gubernur Papua Lukas Enembe yang kini jadi tersangka KPK, ulasan Lukas Enembe dari partai apa hingga soal judi kasino yang jadi sorotan. (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Izin Berobat demi Judi di Luar Negeri

Izin berobat ke luar negeri yang diajukan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diduga disalahgunakan untuk berjudi.

Menurut catatan Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, Enembe melakukan perjalanan ke luar negari sejak Desember 2021 hingga Agustus 2022.

Boyamin mengatakan, memang tidak seluruh perjalanan ke luar negeri yang dilakukan Enembe diduga digunakan untuk berjudi.

“Emang ada berobatnya, tapi sebagian besar untuk judi,” kata Boyamin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/9/2022).

Dalam daftar riwayat perjalanan Lukas yang disodorkan Boyamin, Lukas bahkan sempat pergi ke Jerman.

Namun, ia tidak mengetahui apakah itu untuk keperluan berobat.

“Mestinya ke Jerman berobat. Tapi aku tidak tahu apakah ada izin Mendagri ke Jerman,” ujar Boyamin.

Boyamin juga menyampaikan dia mempunyai sejumlah bukti yang memperlihatkan Lukas Enembe berjudi di 3 negara tetangga.

Baca juga: Antisipasi Efek Negatif OTT KPK, Pengamat Sarankan Golkar Nonaktifkan Sahat Tua Simanjuntak

Dia mengatakan mempunyai foto saat Enembe berjudi di Kasino Genting Highland, Malaysia, pada 19 Juli 2022.

Menurut Boyamin, Enembe kerap berjudi di 3 kasino yang menjadi favoritnya.

Pertama di Solaire Resort dan Casino, Entertainment City, Manila, Filipina.

Kedua di Casino Genting Highland, Malaysia.

Ketiga di Hotel Crockford Sentosa, Singapura.

Boyamin menyatakan dai mempunyai bukti Lukas dalam kondisi sehat sebelum ditetapkan sebagai tersangka.

“Saya punya dokumen di Singapura dia di bandara bisa berjalan kaki, di bandara Changi Singapura berjalan kaki bersama temannya,” ujar Boyamin.

Beberapa waktu lalu kuasa hukum Lukas Enembe, Stephanus Roy Rening, mengakui kliennya kerap berjudi di luar negeri.

Namun menurut dia, aktivitas judi yang dilakukan Enembe disebut sebagai hal lumrah yang biasa dilakukan pejabat.

"Ya biasalah, bukan hanya Pak Gubernur, semua pejabat kita sering main di sana," ujar Tim Hukum Gubernur Papua Stephanus Roy Rening, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (23/9/2022).

Akan tetapi, Roy membantah uang yang digunakan Lukas Enembe berjudi di kasino berasal dari kejahatan korupsi APBD Pemprov Papua.

"Sekarang tugasnya itu kita sudah membuktikan bahwa tidak ada dana yang keluar dari Pemda Rp 560 miliar yang kemudian dipakai Pak Gubernur untuk main judi, itu hoaks, tidak benar," kata dia.

Ia juga membantah bahwa Gubernur Papua memiliki tambang emas pribadi yang hasilnya digunakan untuk berjudi di Singapura.

Di sisi lain, Roy enggan mengungkap asal uang yang digunakan Lukas Enembe untuk berkegiatan di Kasino.

"Bukan itu persoalannya, itu (tambang) juga tidak pernah ada. Jadi sekarang ini kan Pak Gubernur dituduh hasil korupsinya disetor ke kasino, sekarang tugasnya itu kita membuktikan," katanya.

Berita Lukas Enembe lainnya

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini