Awey menegaskan, DPW NasDem Jatim telah menginstruksikan pengurus di Surabaya untuk menuntaskan hal ini. Pembentukan pengurus tingkat kelurahan misalnya, harus tuntas pada 10 Februari 2023 mendatang.
"Ini PR (pekerjaan rumah). Namun, bukan hanya kakak Robert, namun kakak Robert bersama pengurus yang ada. Ada toleransi waktu yang diberikan untuk diselesaikan," katanya.
Menurutnya, solusi ini menjadi jalan keluar moderat.
"Kalau kita mengganti ketua baru, berarti kita mengganti personel, dan sebagainya, mau sampai kapan? Waktu (pemilu) tinggal sedikit," katanya.
"Selain itu, ketua baru pengganti ini apakah benar orang yang tepat? Kalau tidak tepat, apakah kemudian akan mengganti dengan ketua yang baru lagi?" katanya.
Ia mengakui, Robert bukanlah figur yang sempurna. Sehingga, pihaknya menegur Robert serta mengingatkan delapan pengurus untuk kerja bersama.
"Intinya kakak Jeannette tak menggunakan tangan besi. Sebaliknya, kakak ketua mendatangi satu-satu dan membangun untuk kepentingan partai," katanya.
Baca juga: Bergejolak, Sejumlah Pengurus Partai NasDem Surabaya Ramai-ramai Nyatakan Mundur, Ada Apa?
"Pertanyaannya, apakah hari ini ada yang dieksekusi? Tidak ada yang dieksekusi. Kami ajak rangkul bersama," katanya.
Sebelumnya, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Surabaya ramai-ramai menyatakan mundur. 8 Wakil Ketua DPD tersebut tak puas dengan kepemimpinan Ketua DPD Partai NasDem Surabaya, Robert Simangunsong.
Satu di antaranya adalah Wakil Ketua DPD Bidang Pemenangan Pemilu, Onny Philippus.
Menurutnya, keputusan ini dibuat karena DPP tak segera mengganti Robert dari pucuk pimpinan DPD Partai NasDem Surabaya.
"Kami meminta saudara Robert Simangunsong diganti. Namun karena tak dilakukan, kami mengundurkan diri dari kepengurusan DPD NasDem Kota Surabaya," kata Onny di Surabaya, Senin (30/1/2023).
Ada 8 alasan pihaknya tegas mendesak DPP mencopot Robert. Di antaranya, kurangnya transparansi penggunaan dana bantuan politik (banpol).
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com