Adi dan kader PDI Perjuangan lain singgah di rumah kelahiran Bung Karno, di Pandean IVD nomor 40.
“Sudah selesai dipugar Pak Wali (Eri Cahyadi),” kata Adi.
Pemugaran itu tidak menghilangkan bentuk asli rumah kelahiran sang Proklamator, yang telah menjadi milik Pemkot Surabaya.
Adi berjanji akan membawa usulan-usulan warga ke Kantor DPRD Surabaya. Dan, menyampaikan kepada Pemkot Surabaya.
“Fraksi PDI Perjuangan akan menindaklanjuti,” kata Budi Leksono.
Baca juga: Peringati HUT Partai ke-50, DPD PDI Perjuangan Jatim Canangkan Gerakan Mencintai Bumi
Mohammad Jupri menjelaskan, program beasiswa pelajar SMA/SMK, untuk keluarga yang tidak mampu. Program ini digelar Pemkot Surabaya, setelah disetujui DPRD Kota Surabaya.
Tahun ini, anggaran disediakan untuk 25 ribu pelajar.
“Bagi para pengurus kampung yang punya warga pelajar SMA/SMK dari keluarga tidak mampu, bisa diajukan untuk mendapatkan beasiswa,” kata Jupri.
Usai blusukan, warga mengajak kader-kader PDI Perjuangan Surabaya untuk sarapan di Warung “Cak Nur”. Menikmati menu nasi usik.
“Nasi usik, kuliner asli Surabaya. Mantap!” kata Jupri.
Ia menceritakan, kawasan Kelurahan Peneleh terdapat beragam kuliner yang menggoyang lidah.
“Juga nanti kalau wisata airnya sudah jadi, bakal ramai dan menarik lagi. Sekarang masih dibangun dermaga perahu,” kata Jupri.