Berita Surabaya

Kalut Anak Sakit DBD, Pria di Surabaya Nekat Curi HP Temannya Sendiri, Hasil Curian Buat Berobat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maling ponsel, Bayu Rahman Widodo (29) saat diinterogasi Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis Polrestabes Surabaya Iptu Aman Hasta, Minggu (5/2/2023).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - "Silahkan dites urin pak. Saya enggak pakai (sabu)," pernyataan tegas itu dilontarkan oleh maling ponsel, Bayu Rahman Widodo (29) saat menjawab pertanyaan awak media yang meragukan kondisi dirinya atas penggunaan zat terlarang narkotika. 

Pria berkepala plontos itu, terpaksa ditangkap Tim Antibandit Polsek Dukuh Pakis Polrestabes Surabaya, gegara mencuri ponsel milik temannya, sendiri. 

Teman tersangka atau korban pencurian handphone tersebut, merupakan seorang satpam di perumahan kawasan Jalan Dukuh Kupang, Surabaya. 

Karena rumah tersangka yang berdekatan dengan pos satpam korban.

Selama ini, tersangka acap mendatangi korban di pos tempatnya berjaga, untuk sekarang nongkrong dan mengobrol. 

Namun, Selasa (27/12/2022) silam itu, kondisi keuangan tersangka memang lagi kalut.

Baca juga: Maling Gondol Laptop Mahasiswi di Universitas Negeri Malang, Aksinya Terekam CCTV  hingga Viral

Ia juga tak memiliki pekerjaan tetap. 

Beberapa hari, sebelumnya, ia harus segera mengirim uang ke mantan istrinya di Kabupaten Blitar untuk biaya berobat anaknya yang terkena demam berdarah. 

Kondisi serba rumit itu, akhirnya membuat tersangka gelap mata.

Pada malam hari, saat si korban membiarkan ponselnya; merek Vivo Y21s, senilai satu juta rupiah, tergeletak dengan posisi sedang diisi daya.

Tersangka nekat mencurinya. 

Setelah berhasil mencurinya.

Tersangka buru-buru pergi untuk menjualnya ke pasar gelap barang tak jelas kepemilikannya di Kawasan Wonokromo, Surabaya. 

Ponsel tersebut ternyata laku Rp800 ribu.

Uangnya langsung ia antar ke rumah mantan istri untuk berobat anak, di Kabupaten Blitar.

"Nekat mencuri HP buat berobat anak saya. Anak saya sakit. Saya jualnya di pasar maling Wonokromo. Laku Rp800 ribu. Setelah dapat uang, saya ke Blitar untuk mengobatkan anakku yang sakit demam berdarah," ujar tersangka Bayu Rahman Widodo, Minggu (5/2/2023). 

Baca juga: Ponsel Keluarga Pasien Puskesmas di Madura Raib Digondol Maling, Wajah Pelaku Ditutupi Sarung

Sekembalinya dari menjenguk sang anak, korban yang menyadari ponselnya hilang dicuri tersangka langsung mendatangi rumah tersangka untuk meminta kembali ponselnya. 

Lantaran ponsel tersebut telah terlanjur dijual, tersangka sempat akan berniat menggantinya.

Namun meminta waktu kurun waktu sebulan untuk melunasinya. 

Ternyata, hingga tenggat waktu yang dijanjikannya pungkas.

Tersangka tak kunjung segera menepati janjinya.

Terpaksa, pihak korban melaporkan perbuat tersebut ke SPKT Mapolsek Gayungan, pada Rabu (25/1/2023). 

"Ketahuan di pagi hari. Orangnya udah ke rumah, saya komunikasi untuk saya ganti. Minta waktu 1 bulan, gak tahunya dia lapor polisi," ungkapnya. 

Tersangka mengaku baru sekali menjalankan aksi pencurian tersebut karena terdesak biaya berobat dan menjenguk sang anak.

Sebelum bisnis ternak ayam potongnya gulung tikar, selama ini, tersangka hidup dari mengandalkan uang dari orangtuanya yang bekerja sebagai buruh gerai pencucian pakaian (laundry). 

"Saya enggak kerja. Ngandalkan dikasih orangtua. Orangtua buruh laundry. Saya menyesal. Ini yang pertama. Enggak pernah. Sebelumnya kerja ternak ayam potong ikut usaha orang," pungkasnya. 

Baca juga: Sudah 20 Kali Sidik Jari Diperiksa, Identitas Maling di Gresik Tewas usai Dihajar Belum Terungkap

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis Polrestabes Surabaya Iptu Aman Hasta memastikan, tersangka murni menjalankan aksi pencurian ponsel tersebut karena memanfaatkan kelengahan korban.

Bukan karena adanya modus gendam yang dilakukan tersangka. 

Tersangka nekat mencuri ponsel milik korban yang sedang diisi daya di dalam pos satpam tersebut.

Selama korban tidur karena merasa kelelahan.

Namun, saat beraksi, tersangka tak menyadari bahwa aksinya sempat diketahui oleh teman korban yang lain. 

"Pelaku dan korban sudah kenal. Korban ini tidur karena sudah ganti shift. Pelaku mencuri ponsel. Tapi gak sadar aksi itu dilihat teman tersangka yang ada di situ," ujar Iptu Aman Hasta. 

Berita Surabaya lainnya 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini