Berita Nganjuk

Melalui Gema Si Pandu, Pemkab Nganjuk Targetkan Turunkan Angka Stunting 5 Persen per Tahun

Penulis: Achmad Amru Muiz
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi gendong salah satu anak dalam launching Gema Si Pandu didampingi Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Nganjuk, Sri Wahyuni Marhaen Djumadi, Kamis (9/2/2023).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Pemkab Nganjuk terus menggencarkan upaya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Satu di antaranya dengan melaunching Gerakan Membawa Piringku ke Posyandu (Gema Si Pandu) di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono.

Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, melalui gerakan Si Pandu, diharapkan derajat kesehatan masyarakat Nganjuk dapat menjadi lebih baik.

Artinya, tidak ada lagi masyarakat Nganjuk yang mengalami gagal tumbuh atau lambat pertumbuhannya karena kekurangan gizi atau stunting.

"Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, pencanangan Gema Si Pandu kita mulai dan kita resmikan untuk mencegah stunting," kata Marhaen Djumadi didampingi Wakil Ketua 1 TP PKK Kabupaten Nganjuk, Sri Wahyuni Marhaen Djumadi, Kamis (9/2/2023).

Dikatakan Marhaen Djumadi, tujuan dilaksanakannya kegiatan kampanye Gema Si Pandu dan pencegahan stunting, agar masyarakat, khususnya ibu-ibu sadar akan pentingnya konsumsi gizi yang seimbang dengan menu buah dan sayur harus selalu ada setiap makan.

Di samping itu, ungkap Marhaen Djumadi, Gema Si Pandu juga dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 Januari.

Tahun ini, HGN mengambil tema “Protein Hewani Mencegah Stunting”.

"Untuk itu, marilah para ibu balita, ibu menyusui dan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang," ujarnya.

"Kami mempunyai mimpi, bagaimana Nganjuk sumber daya manusianya hebat-hebat yang dimulai dari kesehatannya. Dan kesehatan dimulai dari kesadaran. Maka pesan kami pertama, mari kita bangun kesadaran tentang gizi. Kedua, kemauan mengkonsumsi makan makanan bergizi. Dan yang ketiga, mampu memilih makanan yang sesuai," ucap Marhaen Djumadi.

Saat ini, menurut Marhaen Djumadi, stunting menjadi program prioritas nasional.

Dengan demikian, kasus stunting menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam rangka mencegah angka stunting.

Kabupaten Nganjuk menargetkan angka kasus stunting bisa turun 5 persen setiap tahunnya.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Megawati Soekarnoputri, Ganjar Pranowo Terjun ke Lapangan Atasi Stunting

Pada tahun 2021, ungkap Marhaen Djumadi, angka stunting di Kabupaten Nganjuk mencapai 25 persen. Tahun 2022 turun drastis menjadi 20 persen. Untuk selanjutnya setiap tahun angka stunting ditarget turun 5 persen.

Pada tahun 2024 mendatang, angka stunting di Kabupaten Nganjuk harus turun di bawah 14 persen.

Keberhasilan mencapai target tersebut harus didukung masyarakat, kader desa, kader posyandu, PKK dan perangkat daerah lainnya.

"Ini merupakan program andalan dan program prioritas nasional,” tandas Marhaen Djumadi.

Oleh karena itu, tambah Marhaen Djumadi, pihaknya mengimbau kepada tenaga kesehatan, khususnya mereka yang menangani kehamilan, ibu dan anak untuk selalu memberikan perhatian yang khusus tentang asupan gizi yang harus terpenuhi. Ini dikarenakan stunting di Nganjuk ditemukan juga pada saat kehamilan.

"Kampanye stunting harus dimulai dari ibu hamil, sebelum hamil dan saat hamil, makannya harus banyak, asupan gizinya juga harus terpenuhi. Untuk itu, bu bidan harus selalu memberikan penyuluhan dan pendampingan," tutur Marhaen Djumadi.

Berita Terkini