Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak ingin kejadian bentrok di Semarang yang dilakukan oknum mengatasnamakan pendukung Persebaya Surabaya kembali terulang.

Memastikan hal tersebut, Wali Kota Eri menggelar pertemuan dengan manajemen Persebaya Surabaya dan Koordinator tribun, Selasa (14/2/2023).

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan.

Mereka sepakat untuk menjaga nama baik Bonek dan Kota Surabaya ke depannya.

Pertemuan ini merespon terhadap peristiwa yang terjadi di Kota Semarang pada Rabu (8/2/2023) lalu. Menurut Wali Kota, seluruh warga, termasuk Bonek, wajib menjaga nama baik Surabaya di mana pun berada.

Menurut Cak Eri Cahyadi, Bonek saat ini jauh lebih baik.

Bukan hanya kalangan Surabaya sendiri, namun juga luar Kota.

Namun, image tersebut kembali tercoreng dengan adanya ulah segelintir oknum. Memanfaatkan atribut suporter Persebaya, mereka berbuat tak terpuji yang merugikan pihak lain.

"Sebenarnya, Bonek sekarang sudah menjadi Bonek Salawat, Bonek kemanusiaan," kata Cak Eri Cahyadi usai pertemuan.

"Namun, karena ulah oknum tertentu yang mungkin tidak cinta dengan Bonek, menggunakan jubah Bonek, membuat kerusuhan yang akhirnya menimbulkan keresahan masyarakat," katanya.

Dari hasil diskusi, seluruh peserta pertemuan memutuskan kesepakatan. Mereka tak ingin insiden yang terjadi di Kota Semarang tidak kembali terulang.

Baca juga: Oknum Suporter Keroyok Warga di Semarang, Wali Kota Eri: Mereka Kriminal, Bukan Bonek

Kepada Koordinator masing-masing tribun, Wali kota menitipkan pesan. Dimana pun berada, Bonek wajib menjaga nama Surabaya.

"Karena saya yakin betul bahwa beliau-beliau atau mereka yang ada di tribun (koordinator) adalah orang-orang hebat yang bisa membawa Bonek itu tidak lagi (jadi) keresahan bagi masyarakat, baik di Surabaya maupun luar Surabaya," tegasnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan kembali menggelar pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, akan dirumuskan beberapa langkah.