Berita Kota Kediri

Aksi Brantas Pantau Kualitas Air, Sebut Sumber Ngasinan Kediri Tercemar Fosfat dan Mikroplastik

Penulis: Didik Mashudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aliansi Komunitas Sungai Brantas (AKSI BRANTAS) melakukan kegiatan audit sampah di Sumber Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kota Kediri, Sabtu (18/2/2023).

Terdapat aktivitas manusia di sekitar sungai dan sempadan sungai, misalnya pembuangan sampah pembuangan limbah detergen.

Sementara dari, hasil pemantauan kualitas air di dua lokasi, terlihat parameter fosfat melebihi baku muku dari angka yang sudah ditetapkan dalam PP 22 tahun 2021 yang hanya 0,2 ppm untuk air kelas I.

Hasil identifikasi sampel mikroplastik diambil dari air Sumber Ngasinan mayoritas adalah jenis fiber lebih banyak dibanding jenis lainnya dikarenakan Sumber Ngasinan digunakan sebagai tempat cuci beberapa warga Kelurahan Rejomulyo.

Sementara hasil brand audit sampah plastik dengan jumlah total sampah yang berhasil dikumpulkan 382 pieces sampah.

Hasilnya audit Wings 48 persen, Unilever 11 persen, Garuda Food 4 persen, Richeese 3 persen, Orang Tua 3 persen, Indofood 2 persen, Unicharm 2 persen, Kaldu Sari Nabati 2 persen, Mayora 2 persen dan lain-lain 17 persen.

Kegiatan brand audit menghasilkan Top Polluters Wings Group menjadi brand yang paling banyak ditemukan di lokasi Sumber Ngasinan, dan semuanya adalah sampah sachet.

Sementara Pegiatan Zero Waste Ecoton, Tonis Afrianto berharap pemerintah memperluas layanan tata kelola sampah hingga ke pelosok kelurahan dan memperbanyak TPS 3R di setiap kelurahan, dengan dukungan sarana dan prasarana persampahan yang memadai.

Sementara masukan untuk pemerintah agar memperbanyak kawasan bebas sampah dengan model Zero Waste Cities, yang akan menekan penanganan sampah sejak dari sumber atau rumah tangga.

Hal itu bisa menjadi solusi pengelolaan sampah secara mandiri di skala kelurahan, agar sampah terkelola dengan baik dan benar, sehingga tidak bocor dan mencemari sungai.

Berita Terkini