Berita Viral

Terjawab Hubungan Yusi Wanita Tewas Dicor dan Pelaku, Tetangga Kuak Dugaan Motif Pembunuhan: Utang

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto TKP jasad wanita ditemukan dicor semen di Bekasi dan tetangga korban, Riyadi. Perkara utang diduga menjadi pemicu pembunuhan wanita Yusi Purawati (48) yang mayat dicor semen di kontrakan di Jalan Nusantara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023).

TRIBUNJATIM.COM - Dua jasad wanita ditemukan dicor di dalam rumah kawasan Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat (Jabar).

Detik- detik dua wanita tersebut masuk ke rumah tertangkap kamera CCTV.

Dari tangkapan layar rekaman CCTV, tampak dua korban mengenakan hijab.

Mereka datang ke rumah tersebut dengan berboncengan motor.

Seorang dari mereka mengenakan hijab berwarna ungu, baju putih, dan celana cokelat.

Korban yang mengenakan hijab ungu terlihat mengendarai sepeda motor.

Sementara itu, satu korban lainnya mengenakan hijab berwarna agak keputihan dan baju biru.

Dia duduk di kursi belakang sepeda motor.

Motor yang ditumpangi mereka lalu berhenti di depan rumah. Keduanya tampak turun dari motor dan mengarah ke pintu pagar.

"Ada satu unit sepeda motor yang digunakan dua perempuan," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki di lokasi kejadian.

Kedua perempuan tersebut diketahui merupakan warga Cakung berinisial H (47) dan Y (28).

Selain menemukan dua korban wanita, polisi menemukan pria berinisial P yang bersimbah berdarah, kemudian meninggal.

Berdasarkan CCTV yang diterima detikcom, terlihat P menggunakan helm dan jaket abu-abu tiba terlebih dulu di lokasi.

Tak lama berselang, terlihat dua korban wanita bertemu P di depan pagar rumah.

P kemudian membuka pintu pagar dan masuk ke rumah.

Setelah P, kedua korban perempuan terlihat ikut masuk ke rumah.

P masih mengenakan helm lalu keluar dan memasukkan motor ke dalam rumah.

Masih tentang P, pelaku pembunuhan itu juga memiliki hubungan rekan kerja dengan Yusi Purwati.

Riyadi, tetangga Yusi Purawati (48) wanita yang jasadnya ditemukan dicor semen di rumah kontrakan di Bekasi menjelaskan bahwa Yusi dan terduga pelaku berinisial P adalah rekan kerja dan saling kenal.

Keduanya diketahui bekerja di sebuah perusahaan besi di Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Kota Bekasi.

"Saya dengar cerita dari suami korban Y, antara korban Y dan pelaku ini rekan kerja. Dua-duanya kerja di sebuah perusahaan besi, di Rawa Pasung Alexindo," ungkap Riyadi saat ditemui di lokasi, Jalan Nusantara RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023).

 

Bahkan kata Riyadi menurut suami Y, pelaku P bisa masuk bekerja di perusahaan itu karena dimasukkan oleh Y.

Meski tak mengetahui jabatan keduanya, namun Y diduga memiliki jabatan yang lebih tinggi dari pada pelaku.

Riyadi menjelaskan dugaan motif pembunuhan dikarenakan pelaku P memiliki utang tagihan pembayaran besi kepada Y.

Lokasi temuan dua mayat wanita dicor semen bertumpuk di Bekasi (Kompas TV)

"Ibu Yusi yang masukin pelaku kerja di perusahaan besi itu. Dugaannya ada utang, P ada setoran tagihan pembayaran besi kepada korban, tapi mundur-mundur terus. Saya enggak tahu nominalnya berapa," ucapnya.

Suami korban Heri kata Riyadi juga bercerita kepadanya bahwa pelaku sempat mendatangi kediaman korban dan suaminya yang terletak di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Saat itu, P berniat menggadai motornya kepada Y untuk menutupi utang pembayaran tagihan sebuah perusahaan yang memesan besi melalui pelaku.

"P ini kata Pak Heri (suami Y) pernah ke rumahnya. Dia waktu itu mau gadai motor, tapi Pak Heri enggak mau karena itu motor kantor," tutur Riyadi.

Sementara itu, Riyadi mengaku tak mengenal sosok korban wanita berinisial H (47) yang juga ditemukan tewas dicor bersama Y di bawah tangga kontrakan pelaku. 

Dua Mayat Wanita Dicor Bertumpuk

Dua mayat wanita korban pembunuhan ditemukan dicor semen di bawah tangga di rumah kontrakan di Jalan Nusantara, RT11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023) dini hari.

Sampai Selasa siang, polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan dua mayat wanita itu.

Identitas kedua mayat wanita tersebut adalah Yusi (45) dan Heni (28) yang merupakan warga Cakung, Jakarta Timur.

"Jadi ada 3 orang yang meninggal dunia dalam kasus ini. Dua wanita tewas dan sudah dicor, dan satu lagi seorang pria inisial P," katanya, Selasa (28/2/2023).

"Kedua jenazah perempuan itu ditemukan bertumpukan dan dicor dengan semen, lalu kerikil dan di tutup ubin di bawah tangga rumah kontrakan. Pengecoran baru dilakukan pelaku, sehingga masih basah dan mudah mengevakuasi jenazah," katanya dalam tayangan Kompas TV.

Menurut Dirkrimum Polda Metro jaya, Kombes Hengki Hariyadi, kedua korban diketahui datang ke rumah kontrakan itu dengan mengendarai sepeda motor secara berboncengan.

"Kedua jenazah sudah dibawa ke RS Soekanto Kramatjati untuk diotopsi. Jadi tewasnya karena apa dan kapan nanti kita tunggu hasil otopsi dan keterangan ahlinya ya," ujar Hengki.P adalah orang yang mengontrak di rumah tersebut.

Saat diamankan kondisi pria itu penuh luka di bagian tangannya. Didua ia menyayat nadinya sendiri setelah aksi pembunuhan yang dilakukannya terbongkar.

"Kami juga sempat mendapati satu orang diduga yang mengontrak rumah tersebut berinisial P. Ditemukan luka di bagian tangan, sehingga di bawa ke Rumah Sakit. Tapi pria tersebut meninggal dunia dalam perjalanan," kata Hengki, Selasa (28/2/2023).

Diduga katanya P yang merupakan buruh atau karyawan toko material bangunan adalah pelaku pembunuhan atas Heni dan Yusi.

Diantaranta senjata tajam, serta sisa semen yang dipakai pelaku untuk mengecor jenazah korban.

Namun beredar kabar motif pembunuhan terkait utang piutang.

Hengki menjelaskan awal penemuan dua mayat perempuan di dalam rumah kontrakan di Bekasi Utara itu, bermula dari laporan keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya.

"Keluarga korban yakni suaminya H curiga sejak hari Minggu diduga korban ini pergi mengaji, namun sampai hari Senin kemarin tidak pulang ke rumah," kata Hengki, Selasa (28/2/2023).

Menurut Hengki, suami korban curiga ketika istrinya meninggalkan rumah sejak Minggu (26/2/2023) namun tak kunjung pulang.

Hingga akhirnya pihak keluarga mencari keberadaan korban. Keberadaan korban pun akhirnya diketahui berada di sebuah rumah kontrakan.

"Untuk sementara suami yang kehilangan isterinya ada dua orang. Satu suaminya yang ada di TKP melihat kendaraan yang dibawa korban pada saat pamit pergi mengaji," katanya.

Selanjutnya pada Selasa (28/2/2023) dini hari, rumah kontrakan tersebut digrebek oleh warga sekitar, bersama dengan keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya.

Hanya saja saat dilakukan pengecekan, di rumah kontrakan itu ditemukan dua mayat perempuan. Satu diantaranya dicor di bawah tangga rumah.

Kedua korban adalah H (48) dan Y (47).

"Ada dua jenazah yang ditemukan. Sedangkan satu diantaranya di cor beton di bawah tangga," katanya.

Polres Metro Bekasi Kota, kata Hengi tengah melakukan koordinasi dengan Puslabfor untuk menyelidiki temuan tersebut.

Hingga saat ini proses penyelidikan atas temuan dua mayat perempuan tersebut masih dilakukan.

"Nanru dari Satreskrim akan berkordinasi dengan Puslabfor dan Dokes Polda Metro Jaya untuk melakukan Olah TKP secara komprehensif bersama tim labfor," ujarnya.

Suami Korban: Pelaku Sayat Nadi

Heri suami Yusi (45) yang jenazahnya ditemukan dicor semen di wilayah Bekasi, kini hanya bisa termenung.

Terlihat dari kedua bola matanya, Heri nampak terus mengucurkan air mata tanpa henti.

Saat ditemui Wartakotalive.com di kediaman Heri, yakni beralamatkan pada kawasan Pulo Gebang Indah, J13 Nomor 32, RT 2/RW 11, Cakung, Jakarta Timur, dirinya menjelaskan secara rinci kronologi sampai akhirnya ia mengetahui dugaan jenazah istirnya disemen pelaku.

Tepat pada Minggu (26/2/2023), sekira pukul 13.00 WIB, Yusi sempat berpamitan kepada Heri untuk mengaji di Masjid At Taqwa, Perumahan Harapan Baru Regensi, Kota Bekasi.

Setelah itu, korban beserta ke empat rekannya, yang satu di antaranya juga merupakan Heni (48) selaku korban lainnya, sempat menghampiri rumah makan bakso di sekitar lokasi sekira pukul 16.00 WIB, namun dijelaskan Heri tidak mengabari dirinya.

"Dia (Yusi) kabari saya juga lagi di masjid mengaji, ada si Heni juga, terus update foto juga pakai gamis warna putih berempat sama temennya," kata Heri, Selasa (28/2/).

Merasa khawatir dengan keberadaan sang istri karena tidak mengabari dirinya, Heri pun sontak mencoba rutin menghubungi Yusi melalui ponsel genggam. Namun, sambungan telepon tersebut tidak digubris oleh Yusi.

Semakin khawatir dengan kondisi tersebut, Heri berinisiatif langsung mendatangi tempat rumah sakit sekitarnya, dengan ia menduga istirnya tersebut diperkirakan mengalami kecelakaan.

"Saya datangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cakung, karena saya takutnya istri saya kecelakaan, itu jam 22.00 WIB muter rumah sakit aja, tidak tahunya tidak ada," jelasnya.

Pencarian dilanjutkan kembali pada Senin (27/2) pagi hari sekira pukul 06.00 WIB.

Saat itu, Heri langsung mendatangi kantor Polisi Sektor Cakung, dan juga Polsubsektor wilayahnya untuk menanyakan keberadaan istrinya.

Belum juga berhasil, dirinya pun semakin khawatir dan curiga terdapat sesuatu masalah yang tengah menimpa istrinya.

"Saya datengin Polsek dan pospol Cakung untuk saya tanyakan detail ciri - ciri istri saya, tapi tidak ada info hilang juga bahkan mengetahui," lugasnya.

Jiwa inisiatif Heri pun kembali datang usai mengarahkan anaknya untuk mengecek keberadaan sang istri melalui sinyal GPS Maps.

Setelah diselidiki, rupanya lokasi Yusi tengah berada di kawasan Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Selain itu, sembari mencari informasi tersebut, rupanya Heri juga sempat menghubungi keluarga Heni, yang sebelumnya diketahui dirinya juga belum mendapatkan kabar serupa.

"Pas saya telfon keluarga Heni, katanya Heni juga belum pulang, pas di cek GPS lokasinya ada di Bekasi Utara itu rumah terduga pelaku, sama ternyata posisinya, langsung deh ke lokasi," ujarnya.

Heri, suami dari Yusi jadi korban pembunuhan dicor dengan semen di Bekasi. (Wartakotalive/Joko Supriyanto)

Sesampainya di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Heri beserta keluarga dari Heni pun tidak diperkenankan untuk merangsak masuk ke hunian terduga pelaku.

Sehingga langsung menghampiri petugas Bhabinkamtibmas dan juga pihak Kelurahan setempat untuk dapat membantu merangsak masuk.

"Kalau saya langsung masuk, kena pelanggaran undang-undang saya, terus untuk pastiin ada istri saya, saya cek CCTV di sekitar lokasi, ternyata ada betul istri saya sama Heni naik motor masuk ke rumah ini (terduga pelaku)," imbuhnya.

Memasuki waktu magrib, Heri dan keluarga dari Heni pun rupanya juga belum diperkenankan untuk masuk, dan masih menunggu petugas berwenang datang. 

Sekira pukul 22.00 WIB, seusai petugas datang, Heri pun langsung merangsak masuk, dan mulai curiga dengan melihat berupa adukan semen pada bagian halaman terduga pelaku.

"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.

Bersama keluarga Heni masuk ke dalam rumah, Heri langsung melihat pada bagian ruang tamu berupa banyaknya lumuran darah.

Tidak hanya itu, pada bagian ruang kamar juga terlihat terduga pelaku tengah menyayat saraf nadi.

"Si terduga pelaku itu lagi nyayat pakai pisau kater, sekarat itu, kayanya sih mau niat bunuh diri setelah kebongkar," tambahnya.

Bukti kuat Heri yakin istrinya berada di dalam rumah tersebut, rupanya ia menemukan kendaraan sepeda motor yang dikenakan, beserta gamis putih milik Heni.

Rasa curiga semakin datang, ketika Heri melihat terdapat gundukan semen persis di bawah tangga, dengan terdapat ciri - ciri berupa atribut yang dikenakan Yusi sebelumnya.

"Saya lihat itu gundukan semen nya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya disitu, karena saya tidak kuat," imbuhnya.

"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke Rumah Sakit, tapi pas sampai di Rumah Sakit meninggal," tambahnya.

Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil pengecekan autopsi dari kedua jenazah yang direncanakan petugas akan dilakukan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (28/2).

Kemudian kasus tersebut masih dalam fase penyelidikan pihak Kepolisian.



Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Ikuti berita seputar Pembunuhan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini