Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Jembatan penghubung antara Desa Blimbing dan Desa Kalidandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, terputus akibat diterjang banjir Sungai Minggung, Selasa (28/1/2023) sekira pukul 21.00 WIB.
Akibat kejadian ini, ratusan warga terisolir.
Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya warga menuju dua desa itu.
Rabu (1/3/2023) pagi, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) setempat bahu-membahu memasang sejumlah material di jembatan yang terputus agar warga bisa melintasinya dengan jalan kaki.
Material tersebut, jembatan bambu mini dan bebatuan yang ditumpuk.
Seorang warga Dusun Kalibiru, Desa Blimbing, Sulistyawati mengatakan banjir di Sungai Minggung datang seiring turunnya hujan lebat.
Baca juga: Nasib Memilukan Dua Bersaudara di Probolinggo, Becaknya Hilang Dicuri, Pelaku Diduga Komplotan
Banjir yang datang berarus deras dan menerjang jembatan penghubung antar desa hingga terputus.
"Kemarin malam (Selasa) wilayah Kecamatan Pakuniran diguyur hujan lebat. Banjirnya juga deras. Pada pukul 21.00 WIB, jembatan terputus gegara dihantam banjir," katanya.
Sulistyawati mengungkapkan karena kondisi itu dia dan warga Dusun Kalibiru, Desa Blimbing, tak bisa berlabuh ke desa tetangga, yakni Desa Kalidandan.
Sebab, jembatan itu merupakan satu-satunya akses penghubung Dusun Kalibiru, Desa Blimbing dan Desa Kalidandan.
Tak ada jalan lain dari Dusun Kalibiru, Desa Blimbing menuju Desa Kalidandan.
Ujung Dusun Kalibiru merupakan Pegunungan Argopuro.
"Warga tak bisa melewati jembatan ini. Warga kalau berkegiatan sehari-sehari, seperti sekolah dan kerja selalu lewat jembatan ini. Jembatan yang putus adalah akses satu-satunya," ungkapnya.
Baca juga: Jari Manis Wanita di Probolinggo Bengkak Gegara Disengat Tawon, Berimbas Cincin Emas Nyangkut
Camat Pakuniran, Imron Rosyadi menyebut ada sekitar 200 KK atau 400 jiwa di Dusun Kalibiru, Desa Blimbing yang terdampak akibat terputusnya jembatan itu.