Berita Jatim

Kasus Leptospirosis di Jatim Meningkat, Sudah Ada Ratusan Kasus Tahun Ini, Pacitan Tertinggi

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses bedah tikus dari lingkungan pasien leptospirosis di Desa Dono, Kecamatan Sendang, Tulungagung, untuk diambil ginjalnya, Selasa (7/2/2023).

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim, Erwin Astha Triyono mengimbau masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) saat musim hujan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir, karena banyak penyakit yang dapat ditimbulkan, di antaranya leptospirosis.

Guna mengendalikan kasus leptospirosis di Jawa Timur, Kadinkes Jatim juga telah menginstruksikan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota untuk meningkatkan sistem kewaspadaan dini dengan pelaporan melalui SKDR yang sudah diverifikasi, serta melakukan koordinasi/jejaring dengan lintas program dan lintas sektor terkait dalam penanganan leptospirosis.

Dinkes Jatim juga telah menyiapkan ketersediaan RDT leptospirosis di masing-masing kabupaten/kota untuk mempermudah diagnosis serta mensosialisasikan tatalaksana pengobatan leptospirosis.

“Kejadian leptospirosis tidak hanya berkaitan dengan banjir saja, namun juga terkait dengan air yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira, seperti tikus, sapi, babi yang ada di sekitar lingkungan manusia,” katanya. 

“Tak hanya itu, penularan leptospirosis bisa terjadi melalui kontak erat dengan binatang ternak yang terinfeksi dan terjadi pada pekerjaan yang berpotensi kontak dengan sumber infeksi,” imbuhnya. 

Berita Terkini