Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Aksi gangster berbuat onar di Surabaya masih kerap terjadi.
Padahal polisi sudah berkali-kali menindak kelompok ini.
Belum lama ini Sat Intelkam Polrestabes Surabaya mengamankan dua pemuda usia 17 tahun.
Identitas dua anak remaja itu ialah AD dan ZR. Asal mereka dari Sidoarjo. Nama gangsternya adalah Tojok21surabaya.
Dua pemuda itu ditangkap setelah sempat terlibat tawuran dengan geng F.021.R.T di kawasan Kedung Cowek.
Dua pemuda itu cukup nekat, polisi hampir ditabrak setelah tahu dibuntuti.
"Ketika anggota mencoba memberhentikan, mereka malah melakukan perlawanan hingga terjatuh dari motornya. Salah seorang dari mereka ada lolos dan sekarang dalam pengejaran," Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya, AKBP Edi Hartono.
Polisi setelah berhasil membekuk lantas melakukan penggeledahan. Di balik jaket dua anak itu terdapat celurit dan samurai.
Baca juga: Sosok Pratu Muhammad Hafifi, Aksinya Viral, Seorang Diri Taklukan 45 Gangster yang Blokade Jalan
"Setelah berhasil diamankan, dua pemuda itu kami amankan ke Mapolrestabes Surabaya," ujar Edi Hartono.
Setelah dilakukan pemeriksaan terungkap kalau anak-anak ini berbuat onar dalam kondisi pikiran tidak sadar.
Mereka sebelum tarung antar geng menenggak arak dan pil koplo.
Sebelumnya, aksi semacam gangster juga terjadi di daderah lain.
Tepatnya, klitih di Magelang.
Sebuah video klitih alias begal yang membawa celurit di Magelang viral di media sosial (medsos).
Pemuda yang terlibat aksi klitih tersebut lantas berujung ditabrak oleh warga yang mengendarai mobil.
Kini terungkap kejadian di balik video klitih ditabrak mobil tersebut.
Pelaku yang ternyata masih siswa SMK pun telah diamankan.
Video tersebut satu di antaranya diunggah oleh akun Instagram @magelang_raya pada Senin (6/3/2023) kemarin.
Disebutkan dalam video tersebut, kedua pemuda dalam rekaman sebelumnya melakukan pembacokan.
"Pelaku pembacokan ditabrak oleh mobil warga di Magelang," tulis keterangan dalam video tersebut.
Pada video itu, tampak dua pemuda yang berboncengan mengendarai motor tengah diikuti oleh sebuah mobil.
Saat dipepet oleh mobil, salah satu pemuda yang membonceng ternyata membawa sebilah celurit.
Kemudian pemuda tersebut menghujamkan celurit yang dibawanya ke kap mesin mobil beberapa kali.
Melihat insiden tersebut, salah satu orang di dalam mobil yang diduga adalah penumpang meminta kepada rekannya yang mengendarai agar menabrak dua pemuda di motor.
"Terus, terus, tabrak-tabrak wae. Tabrak, ra wedi (tidak takut)," kata salah satu penumpang.
Kemudian mobilpun langsung menabrak dua pemuda tersebut dan menyebabkan mereka jatuh dari motor yang dikendarainya.
Kini terungkap apa yang terjadi sebenarnya dalam video viral tersebut.
Melansir Tribun Jateng, insiden kejar-kejaran itu terjadi di kawasan Metro Square, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (6/3/2023).
Sementara sosok yang merekam insiden tersebut bernama Kholik Sugiarto (48).
Kholik mengaku sempat melihat kedua pemuda tersebut mengacungkan celurit kepada seorang ibu yang akan pergi ke pasar.
"Awalnya itu, saya di dalam mobil bertiga dari arah Artos ke arah Jogja, mau pulang ke arah Blondo," ujar Kholik di Polresta Magelang, Senin (6/3/2023).
"Anak-anak itu (pelaku) juga dari arah yang sama," lanjutnya.
Akan tetapi nyatanya ibu-ibu tersebut tidak mengetahui bahwa salah satu pemuda yang mengejarnya membawa sebilah celurit.
Kemudian Kholik mengaku, dirinya meneriaki ibu-ibu tersebut agar berbelok menuju pom bensin.
"Di situ saya menjerit, 'minggir bu, masuk ke pom bensin'. Ibunya belum sempat kena (celurit), di situ saya langsung mengejar pelaku," tuturnya.
Setelahnya Kholik pun mengejar dua pemuda tersebut dan menabraknya hingga jatuh, seperti dalam video yang viral tersebut.
Lantas Kholik pun langsung pergi ke Polsek Mertoyudan sekaligus menyerahkan bukti rekaman saat dirinya mengejar kedua pelaku klitih.
Kapolresta Magelang, Kombes Ruruh Wicaksono mengungkapkan, kedua pelaku tersebut adalah siswa salah satu SMK di Magelang berinisial AK (17) dan RO (17).
Ruruh mengungkapkan, pelaku mengaku melakukan hal tersebut lantaran iseng.
"Kita sudah melibatkan institusi pendidikan. Juga datang ke sekolah-sekolah," ujarnya.
"Serta bersurat juga untuk mengantisipasi kejahatan jalanan ini," jelasnya.
Di sisi lain, Kholik mengaku, dirinya mengalami kerugian senilair Rp2,7 juta setelah mobilnya dihujam celurit oleh pelaku.
Klitih sendiri adalah fenomena yang kerap terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Aksi klitih sempat menimpa seorang remaja bernama Dafa Adzin Albasith (18).
Ia tewas setelah terkena sabetan benda tajam pada Minggu (3/4/2022) dini hari.
Aksi kejahatan jalanan anak anggota DPRD Kebumen tersebut berlokasi di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta.
Korban yang berasal dari Kebumen merupakan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Dilansir dari Kompas.com, klitih berasal dari bahasa Jawa yang ada dalam kamus Bahasa Jawa SA Mangunsuwito.
Arti klitih adalah tidak berdiri tunggal, tetapi merupakan kata ulang dari 'klithah-klithih'.
Kata tersebut berarti berjalan bolak-balik dengan bingung.
Pakar bahasa Jawa sekaligus Guru Besar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Pranowo, mengartikan klitih sebagai keluyuran tidak jelas dan tidak tentu arah.
Kata ini juga bisa bermakna bolak-balik, mondar-mandir, dan pontang-panting.
Klitih sebenarnya tidak mempunyai makna negatif.
Kata ini merupakan istilah yang digunakan untuk beberapa gerombolan muda-mudi yang sedang nongkrong.
Namun kata tersebut kini merujuk pada kekerasan di kalangan remaja atau pelajar di Yogyakarta.
Klitih kini mempunyai arti sebagai kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah remaja atau pelajar di Yogyakarta.
Tindak kekerasan tersebut berupa penyerangan terhadap masyarakat tanpa alasan yang jelas.
Klitih sempat ramai terjadi di Yogyakarta akibat adanya perekrutan anggota geng baru.
Geng ini mengharuskan calon anggotanya melakukan klitih atau kekerasan terhadap orang-orang di jalan dengan cara membacok, memukul, menusuk, yang bisa berakibat kematian.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com