Poin Penting:
- Korban: LO (60), penarik perahu tambangan.
- Lokasi Kejadian: Sungai Jagir, Wonokromo, Surabaya.
- Kronologi: Diduga tercebur saat buang air besar karena kehilangan keseimbangan.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jenazah kakek yang dikenal bekerja sebagai penarik perahu penyebrangan tambangan swadaya berinisial LO (60) di aliran Sungai Jagir, Wonokromo, Surabaya, berhasil ditemukan oleh petugas Petugas SAR gabungan, hanya berselang empat jam dikabarkan hilang tenggelam, berhasil ditemukan.
Jenazah ditemukan di kedalaman lima meter menancap pada lumpur sungai, yang berjarak 25 meter ke sisi timur dari titik pertama korban dikabarkan menghilang tercebur dan tenggelam menyisakan sepasang sandal jepit karet warna hijau.
Kabid Darlog BPBD Surabaya Linda Novanti mengatakan, empat orang penyelam dikerahkan untuk mencari keberadaan korban di bawah permukaan sungai.
Setelah dilakukan pencarian dengan teknis penyelaman selama kurun waktu dua jam, tubuh korban ditemukan di kedalaman lima meter menancap pada lumpur sungai, yang berjarak 25 meter ke sisi timur dari titik pertama hhilang.
Baca juga: Korban Tenggelam di Sungai Jagir Bertambah, Warga Surabaya Temukan Sandal Jepit: Pria 60 Tahunan
Ternyata, lanjut Linda, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, lalu jenazah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Penemuan jasad tadi ketika tim melakukan penyelaman kurang lebih di kedalaman lima meter. Jasad korban nyangkut, di bawah juga kondisinya tanah lumpur. Jenazah sudah di evakuasi ke RSUD dr Soetomo Surabaya," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Mengenai kronologi terceburnya korban di dalam sungai tersebut. Linda tak menampik bahwa terdapat saksi yang menyebutkan jika korban tercebur karena sedang mencari pijakan untuk buang air besar (BAB).
Diduga usia yang terlanjur lansia, membuat korban kehilangan keseimbangan lalu terjatuh dan tercebur. Tak pelak, terdapat sepasang sendal jepit korban yang masih terdapat di salah satu anak tangga pijakan pinggiran sepadan sungai.
"Kondisinya meninggal dunia. Saat itu yang bersangkutan memang sedang BAB kemudian korban tercebur," ungkapnya.
Sementara itu, warga setempat Nur Rofiah mengatakan, korban kesehariannya dikenal bekerja sebagai penarik perahu tambang di sekitar lokasi kejadian.
Biasanya, sebelum mulai bekerja, korban selalu nongkrong di warkop miliknya. Namun, pagi tadi, tidak demikian. Entah apa alasannya, korban kali itu, enggan menyeruput kopi di warkopnya, melainkan lebih memilih membungkusnya.
Baca juga: Cerita Pengamen di Surabaya Sebelum Ditemukan Tenggelam di Sungai, Sempat Beri Uang Rp25 ribu ke Ibu
"Biasanya pagi itu sarapan nasi pecel, terus ngopinya di warkop saya. Ini tadi minta kopi tapi dibungkus," katanya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Menurut Rofiah, sebelum bekerja menarik perahu tambangan, korban dikenal sempat bekerja sebagai sopir mikrolet.