Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Dewi Angelina, dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember (Unej) punya cara sendiri untuk mengajar.
Terlihat, dosen Mata Kuliah Keaktoran Program Studi Sastra Indonesia FIB Unej mengajar menggunakan pakaian costum player (cosplay) saat mengajar mahasiswanya, Jumat (17/3/2023) pagi.
Di hadapan para mahasiswa, dirinya mengajar bagaikan Maleficient sosok penyihir dalam film Holywood yang diperankan aktris tenar Angelina Jolie.
"Memakai cosplay, untuk memberikan semangat kepada mahasiswa . Sebab, jam perkuliahan pagi dimana para mahasiswa masih dalam keadaan ngantuk," ujarnya Dewi Angelina saat diwawancarai.
Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan karena memang mengajar tentang teater.
Sehingga melalui kostum ini juga bagian dari metode pembelajaran, agar mahasiswa fokus pada materi perkuliahan.
Baca juga: Curhat Pilu Dosen Impian Anaknya Jadi Penyanyi Dihancurkan Guru sampai Jadi Depresi Viral: Parah
"Untuk kostum yang saya gunakan, banyak motifnya seperti siluman rubah, minnie mouse, vampir, putri salju dan nuansa horor. Dan kostum tersebut adalah barang-barang yang sudah tidak dipakai di rumah. Termasuk tongkat yang saya gunakan adalah bekas alat pasang lampu," imbuh wanita yang akrab disapa Angel ini.
"Kebetulan di rumah ada dua, yang satu sudah rusak makanya saya pakai untuk aksesoris, kalau suami saya nyari sudah tidak ada, jadi tongkat sihir," tambahnya.
Menggunakan kostum tersebut, kata Angel, para mahasiswa tidak menganggap aneh.
Justru, kata dia, tidak sedikit dari mereka minta foto selfie saat dia berpakaian cosplay ini.
“Dengan kostum yang saya gunakan, mereka tidak menganggap bahwa saya aneh karena ketika saya masuk kelas mengajar sebagaimana mestinya dan tetap serius," tuturnya.
Melalui penampilan tersebut, Angel hanya ingin berkesan bagi anak didiknya yang mengikuti perkuliahan.
Supaya transfer ilmu yang telah diajarkan mudah dipahami oleh mahasiswa.
"Mungkin di awal saja ketika saya masuk mereka merasa senang, karena metode perkuliahan yang saya gunakan benar-benar serius sesuai dengan materi yang saya sampaikan," ucapnya.
Memang kata dia, tidak menggunakan pakaian dinas dan rapi sekilas tampak aneh bagi sebagian dosen.
Tetapi menurutnya, hanya pengajar yang tampil beda, bakal dikenal oleh muridnya.
Baca juga: SOSOK Dosen UII Diduga Hilang di Norwegia, Ternyata Lakukan Perjalanan Rahasia? Polisi: Terdeteksi
"Kalau dosen waras kan ya pakai batik, kalau saya kan nggak waras jadi beda dengan yang lain yang penting outputnya tetap oke untuk mahasiswa saya,” guraunya.
Angel mengaku tidak semua mata kuliah harus menggunakan kostum cosplay, karena hal tersebut hanya untuk mengajar materi Keaktoran dan Teater saja.
“Di luar mata kuliah tersebut tentu tidak, seperti mata kuliah Mata Kuliah Umum (MKU) dan Bahasa Indonesia masa iya menggunakan cosplay? Jadi biasa saja," katanya.
Menanggapi hal ini, Dekan FIB Unej, Sukarno menilai hal yang dilakukan dosen tersebut adalah kreativitas mengajar dosen, agar suasana belajar tidak menimbulkan kebosanan sehingga seluruh pengetahuan mudah diserap oleh mahasiswa secara renyah.
“Layanan Prima yang kami inginkan salah satunya adanya kreativitas tersendiri dari dosen. Seperti Angel yang selalu menampilkan sesuatu yang berbeda misalkan memberikan materi drama, dosen tersebut harus betul-betul menjiwai topiknya dengan didukung kostum akan berbeda,” tanggapnya.
Berita Jember lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com