Berbeda dengan Sudoku yang mengharuskan pemain mengisi angka, Sum Delete justru mengharuskan pemain untuk menghapus angka yang terletak dalam area 7x7.
Tidak sekadar menghapus, pemain juga perlu memastikan agar angka yang tersisa ketika dijumlahkan sama dengan angka target di bagian kanan dan bawah area permainan.
Tait kemudian memberi perintah pada Chat GPT untuk membuat game Sum Delete dengan HTML dan Javascript.
Catatannya, pemain harus disuguhkan puzzle baru setiap melakukan refresh halaman web browser (peramban web).
Selang 30 detik kemudian, chatbot tersebut menciptakan game yang dapat dimainkan di web browser.
Namun, desain permainan tersebut masih terlalu sederhana sehingga Tait menginstruksikan kecerdasan buatan tersebut untuk "mempercantiknya" dengan menggunakan CSS.
Setelah proses penyempurnaan desain yang diikuti dengan penambahan fitur, Tait meminta chatbot tersebut untuk menamai game buatannya.
Chat GPT pun awalnya memberikan nama "Sum Square".
"Saya menyarankan nama 'Sum Square'. Nama ini mencerminkan tujuan utama dalam game ini secara akurat, yakni untuk mengatur angka sedemikian rupa sehingga jumlah angka di setiap baris dan kolom sama dengan jumlah target (pada bagian kanan dan bawah area permainan)," tulis Chat GPT.
Menanggapi hal ini, Tait meminta Chat GPT untuk mencari nama yang lebih menarik dan mudah diingat. ChatGPT pun memilih nama "Sumplete".
"Oke, bagaimana dengan 'Sumplete', kombinasi antara 'sum' (jumlah) dan 'complete' (menyelesaikan)?
Nama ini pendek, mudah diingat, dan mencerminkan tujuan utama dalam game, yaitu untuk mengatur angka agar jumlah angka di setiap baris dan kolom sama dengan jumlah target. Bagaimana menurut Anda?" lanjut Chat GPT.
Tait pun setuju dengan penamaan tersebut.
Ia juga membeli domain sumplete.com dan membagikannya dengan rekan untuk mendapatkan masukan.
Pantauan KompasTekno ( TribunJatim.com Network ), game Sumplete sudah dapat dicoba secara cuma-cuma baik di browser perangkat PC maupun smartphone.