TRIBUNJATIM.COM - Dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan 2023 merupakan karunia dari Allah SWT.
Ya Tribunners, meski Ramadan 2023 sudah di depan mata, hidup dan mati seorang manusia tidak pernah bisa kita ketahui.
Itulah mengapa, meski Ramadan 2023 sudah 'di depan mata' kita perlu terus memanjatkan doa.
Doa yang dimaksud tak lain doa untuk memohon dipertemukan kembali dengan Ramadan 2023, bulan yang mulia, suci, penuh dengan rahmat dan keberkahan.
Adapun doa menyambut Ramadan 2023 sangat baik untuk dibaca oleh seluruh keluarga setiap hari menjelang Ramadan 2023.
Misalnya dibaca bersama anak setiap selesai salat.
Seperti apa bacaannya?
Doa Menjelang Ramadan 2023, Lengkap Arab Latin dan Terjemahan
Menurut hadits riwayat Ahmad, ada doa yang dapat kita baca untuk menyambut Ramadan 2023 sejak bulan Rajab.
Berikut doanya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
(Allaahumma baarik lanaa fii Rajabi wa Sya’baana, wa baarik lanaa fii Romadhoona)
Artinya: “Ya Allah, berkahi lah kami di bulan Rajab dan Sya’ban. serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan.”
Selain membaca doa tersebut, Anda juga bisa mengajak anak membaca doa berikut:
اَللّٰهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
(Allaahumma sallimnii ilaa romadhoona wa sallim lii romadhoona wa tasallamhu miniii mutaqobbalaa)
Artinya: “Ya Allah, antarkan lah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkan lah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Latha-if al-Ma’arif, 148)
Selanjutnya amalan yang dianjurkan dikerjakan jelang Ramadan 2023.
1. Membayar utang puasa
Dalam tausiyahnya, Ustadz Abdul Somad menjabarkan bahwa, seseorang itu masih bisa membayarkan utang puasanya setelah bulan Ramadan tahun berakhir.
Akan tetapi, tanggungannya jadi bertambah untuk qadha yang dilakukan setelah Ramadan berakhir.
"Kalau sampai Ramadan (tahun ini) dia belum men-qadha juga ? maka dia dapat qadha setelah Ramadan plus fidyah. Fidyah apa ? memberi makan fakir miskin selama satu hari," ujar UAS.
"Bukan satu kali makan, tapi satu hari makan. Paling tidak tiga kali, makan pagi, siang, makan malam," sambung UAS.
Sementara itu, Muhammad Amin Rois, Dewan Syari'ah Solo Peduli menjelaskan mengenai pengganti puasa Ramadan di tahun sebelumnya.
"Apabila ada beberapa umat Islam yang berhalangan puasa pada bulan Ramadan di tahun sebelumnya, maka wajib untuk menggantinya atau qadha puasa," ujarnya kepada Tribunnews.com dalam acara OASE secara virtual di kanal YouTube Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
Selain itu, Muhammad Amin Rois pun menyebutkan mengganti hutang puasa Ramadan bisa dilakukan dengan membayar fidyah.