"Diperkirakan kandungan masih 7 bulan. Jadi organ bayi juga belum siap," ujar Lilik.
Saat ditemukan bayi hana ditutupi kain dan dalam kondisi lemas.
Diperkirakan ia lahir dua jam sebelum ditemukan.
Kondisinya juga sudah bersih dari darah dan cairan persalinan.
"Kondisinya sudah sempat dibersihkan sebelum dibuang. Kalau baru lahir kan masih berlumuran darah dan cairan," sambung Lilik.
Masih menurut Lilik, kondisi bayi hipotermia atau kedinginan.
Kondisi dimungkinkan karena bayi terlalu lama di udara terbuka.
Padahal bayi yang prematur seharusnya langsung mendapat perawatan medis dan ditaruh dalam inkubator.
"Bayi prematur harus lahir di rumah sakit karena harus segera mendapat perawatan. Kalau lahir sendiri sangat membahayakan bayi," tegas Lilik.
Polisi dari Polsek Ngantru yang mendapat laporan sempat memeriksa kondisi jenazah bayi.
Bersama Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung, personel Polsek Ngantru melakukan olah TKP.
Jenazah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensi dan medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Tapi diduga ada penelantaran bayi sehingga korban meninggal dunia," terang Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji.
Dengan temuan ini Sumaji mengaku melakukan penyelidikan untuk mengungkap terduga pembuang bayi.
Pihaknya mencari para saksi yang kemungkinan melihat orang-orang yang dicurigai membuang bayi tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com