Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Menjadi bagian dari penopang ekonomi masyarakat, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) diharapkan memberikan sumbangsih peningkatan perekonomian di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan, Pemkab Nganjuk berharap kepada semua pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Nganjuk untuk terus mewujudkan kesadaran membangkitkan sektor ekonomi.
Itu sesuai tema perbaikan ekonomi dan kebangkitan jiwa entrepreneurship pada pelaku usaha mikro.
"Yang kami bangun di Kabupaten Nganjuk ini adalah mental sukses dan mental yang tangguh, dan itu bisa ikut diwujudkan APKLI Nganjuk," kata Marhaen Djumadi, Selasa (21/3/2023).
Dikatakan Marhaen Djumadi, dengan harapan tersebut, maka APKLI Nganjuk harus berani bermimpi untuk menuju kesuksesan.
Karena mimpi adalah cetak biru dari kenyataan.
Selanjutnya dalam usaha itu harus berani gagal. Karena kegagalan adalah sukses yang tertunda dan mental usaha harus dibangun dari mental gagal.
"Untuk itu, teruslah berusaha sampai sukses menjadi kenyataan, dan kami berharap kepada APKLI di Kabupaten Nganjuk untuk tetap eksis di lingkungan masyarakat," tandas Marhaen Djumadi.
Sementara Ketua DPW APKLI Provinsi Jawa Timur, Deky Sugeng Aptiawan mengatakan, APKLI mempunyai harapan besar bagi Indonesia, khususnya di bidang ekonomi untuk mensejahterakan rakyat.
Oleh karena itu, APKLI mewajibkan untuk semua yang masuk menjadi anggota harus ber-NIB.
Baca juga: Kandungan Makanan PKL Kota Batu Diuji BPOM, Begini Hasilnya
NIB tersebut, menurut Deky Sugeng Aptiawan, sebagai salah satu syarat seperti SIM untuk mengemudi.
Hal itu dimaksudkan agar PKL berproduksi sendiri dan bersertifikasi halal. Dengan tujuan supaya pelaku usaha mikro kecil punya kepastian hukum dan produknya berkualitas tidak kalah dengan produk luar negeri.
"Makanya, kami bersama-sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk turut serta mendukung program APKLI," tutur Deky Sugeng Aptiawan.