TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah film dan karya fiksi ilmiah telah memprediksi bahwa masa depan akan dipenuhi hasil kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence yang bisa melakukan pekerjaan seperti layaknya manusia.
Prediksi ini telah terbukti dengan hadirnya sejumlah perangkat atau aplikasi berbasis AI, dengan kemampuan yang dikhawatirkan dapat menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaannya.
Salah satunya adalah kehadiran Chat GPT.
Ini merupakan chatbot yang diperkenalkan oleh OpenAI yang memang fokus dalam pengembangan kecerdasan buatan.
Chat GPT dapat menghadirkan jawaban berupa teks dari sejumlah pertanyaan atau perintah yang diajukan.
Jawaban yang diberikan pun dapat dibuat natural, hingga seakan-akan ditulis oleh manusia.
Bagaimana dengan fakta yang disampaikan Chat GPT?
Tentu saja dia akan menyajikan hasil berdasarkan pencarian berbasis internet, dan jawaban yangdiberikan akan diberikan sesuai apa yang ditemukan di jagat maya.
Dengan demikian, saat ini hasil jawaban ChatGPT tidak sepenuhnya sempurna.
Masih ada celah jawaban yang diberikan justru memberikan misinformasi kepada penggunanya.
Seperti apa penjelasan Chat GPT?
Simak ulasannya.
Anda mungkin pernah mendengar desas-desus tentang Chat GPT, sejenis chatbot yang menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk menulis esai, mengubah pemula komputer menjadi pemrogram (programmer), dan membantu orang berkomunikasi.
Chat GPT mungkin juga berperan dalam membantu orang memahami informasi medis.
Meski Chat GPT tidak akan menggantikan proses konsultasi dengan dokter Anda dalam waktu dekat, penelitian baru kami menunjukkan potensinya untuk menjawab pertanyaan umum tentang kanker.