“Kami secara bertahap meluncurkan plug-in di Chat GPT sehingga kami dapat mempelajari penggunaan, dampak, dan tantangan keamanan dan penyelarasannya di dunia nyata — yang semuanya harus kami lakukan dengan benar untuk mencapai misi kami," ungkap OpenAI dalam postingan blog.
Kumpulan plug-in pertama telah dibuat oleh perusahaan seperti Instacart, Milo, OpenTable, Shopify, Slack, Speak, Zapier, Wolfram, Expedia, FiscalNote, Klarna, dan Kayak.
Pengguna dapat meng-klik dan mengunggah sejumlah plug-in yang ditawarkan saat ini.
Misalnya, pengguna layanan pengiriman bahan makanan Instacart dapat mengunggah plug-in Chat GPT dan mulai menggunakan prosesor bahasa alami untuk menanyakan hal-hal seperti rekomendasi restoran, resep, bahan makanan, dan jumlah total kalori dari makanan tersebut.
"Plug-in menawarkan potensi untuk mengatasi berbagai tantangan yang terkait dengan model bahasa besar, termasuk halusinasi, mengikuti peristiwa terkini, dan mengakses (dengan izin) sumber informasi hak milik," kata OpenAI.
OpenAI telah memberikan akses ke sejumlah kecil pengembang yang telah berada dalam daftar tunggu ke dokumentasi yang dapat mereka gunakan untuk membuat plug-in Chat GPT.
Dengan begitu, OpenAI dapat memantau segala pengaruh buruk dari plug-in tersebut.
Namun, perusahaan berencana untuk meluncurkannya secara luas dalam beberapa bulan mendatang, seperti dikutip dari Computer World, Rabu, 29 Maret.
ChatGPT, telah menjadi pusat perhatian dunia teknologi sejak debutnya pada November 2022.
Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan seperti Google, Microsoft, Adobe, Snapchat, dan Grammarly telah bergegas memamerkan dan merilis kemampuan AI generatif serupa di produk mereka sendiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com