Berita Viral

Pengakuan Istri Mbah Slamet Janggal? 25 Tahun Tak Tahu Suami Dukun Meski Terima Uang: Ditelantarakan

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seneh, istri Mbah Slamet si dukun pengganda uang sadis di Banjarnegara tak tahu pekerjaan suaminya.

TRIBUNJATIM.COM - Pengakuan istri Mbah Slamet, dukun pengganda uang sadis di Banjarnegara menuai sorotan publik.

25 tahun menikah dengan Mbah Slamet, wanita bernama Seneh atau Senem (49) itu seolah tak mengenal suaminya dengan baik.

Padahal Seneh mengaku sering diberi banyak uang, namun ia tak tahu suami kerja apa.

Hingga kemudian ia tahu suaminya mengaku dukun pengganda uang dan membunuh puluhan kliennya.

Seneh mengungkap hal itu saat diwawancara awak media.

Istri pria bernama lengkap Tohari itu mengaku tidak mengetahui kalau suaminya melakukan aktivitas perdukunan.

Meski sudah menjalani rumah tangga dengan Mbah Slamet selama 25 tahun, namun Seneh mengaku tidak tahu banyak aktivitas yang dilakukan suaminya tersebut.

Seneh hanya tahu kalau suaminya itu memang kerap menerima tamu.

"Saya kurang tahu, saya juga kaget. Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan. Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," katanya, Selasa (4/4/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.

Baca juga: Tempat Ritual Khusus Mbah Slamet Dikuak Istri, Si Dukun Jarang Pulang ke Rumah Sejak Ketemu 1 Sosok

Seneh mengaku tahu kalau suaminya sering menerima tamu, namun dirinya juga jarang berkomunikasi dengan para tamu tersebut.

"Saya juga tidak pernah tanya-tanya," imbuhnya.

Terkait ritual yang dilakukan Mbah Slamet, Seneh memang kerap memergoki suaminya itu membawa tamu-tamu di sebuah ruangan di depan rumah.

"Katanya ada ritual yang dilakukan di dalam ruangan depan rumah, tapi cuma sebentar. Memang kerap kasih uang, tapi tidak tahu dari mana dan tamu tidak pernah menginap," ungkapnya.

Baca juga: Tabiat Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Sudah Setahun Cueki Istri, Dikenal Tertutup

Dari pernikahannya dengan Seneh, Mbah Slamet dikarunai dua orang anak.

 Menurut Seneh, Mbah Slamet sudah satu tahun tidak pulang ke rumah usai bertemu dengan seseorang asal Pagentan.

Namun meski sang suami sudah lama tidak pulang, Seneh mengaku biasa-biasa saja.

"Saya biasa-biasa saja karena tidak tahu dengan aktivitas bapak. Cuma sempat kaget saat diseret-seret di kebun oleh polisi," katanya.

Ia juga menceritakan bertemu dengan suaminya itu terakhir kali saat awal Ramadan.

Setelah itu Mbah Slamet pergi lagi entah ke mana dan hanya pulang sebentar saja.

Meski suaminya ditangkap polisi dan sudah ditetapkan menjadi tersangka, tanggapan masyarakat menurut Seneh juga biasa saja. Tidak ada yang aneh.

"Tidak ada imbasnya dari masyarakat dan biasa saja," jelasnya.

Baca juga: Hasil Autopsi Ungkap Fakta Penentu Kasus Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Selain itu, dikutip TribunJatim.com dari kompas.tv, Seneh mengaku ditelantarkan Mbah Slamet.

"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," ujar Sanem. 

Sementara itu, Kepala Desa Balun, Mahmudiono, mengatakan Mbah Slamet dikenal tertutup. Ia juga jarang terlihat bersosialisasi dengan masyarakat. 

Karena itu, warga pun tak mengetahui profesi Mbah Slamet sehari-harinya. Sementara profesi istri Mbah Slamet, kata Mahmudiono, sempat mengais rezeki dengan berjualan kubis. 

"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu. Tapi istrinya sempat dagang kubis," ujar Mahmudiono. 

Adapun Mahmudiono baru mengetahui profesi Mbah Slamet sebagai dukun pengganda uang setelah dapat info dari klien yang dibunuhnya dan berasal dari Palembang. 

Baca juga: SOSOK Istri Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang Sadis Banjarnegara, Dulu Jual Kubis, Kades Merinding

Hingga kini, Polda Jateng terus mengindentifikasi para korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet.

Polisi sejauh ini telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka.

Dua jasad telah teridentifikasi, sisanya masih polisi dalami.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).

Para korban lainnya dipendam oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.

Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.

Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.

Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3. 

Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.

Baca juga: Kekejian Mbah Slamet Dukun Pembunuh Berantai, Korban Dikubur 1 Lubang, Berasal dari Beragam Kota

Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur liang sama bersama kekasihnya di liang nomor 5.

Dua warga Jogja dikubur di liang sama di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.

12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh tim forensik Polda Jateng.

Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama Paryanto dan Mulyadi,  sembilan mayat belum terindentifikasi.

Baca juga: Sadisnya Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh Klien, Korban Kirim Pesan WA ke Anak: Jaga-jaga

Polisi sejauh ini hanya mendeteksi sembilan mayat sisanya yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun.

"Di masing-masing liang didapati botol Aqua. Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Kapolda.

Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.

"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem," paparnya.

Berita Terkini