TRIBUNJATIM.COM - Ada satu malam istimewa di bulan Ramadan, yakni malam Lailatul Qadar.
Adapun malam Lailatul Qadar dikenal sebagai malam yang lebih baik dari 1000 bulan.
Penceramah Ustadz Abdul Somad menerangkan ciri orang mendapatkan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan.
Diungkapkan Ustadz Abdul Somad, hikmah adanya Lailatul Qadar dalam diri umat Islam yakni adanya perubahan yang terjadi setelah bulan Ramadan.
"Apa tanda kita dapat lailatul qadar? Allah tak memberitahu siapa yang mendapat taubatan nasuha, doa mustajab di hari Jumat, haji mabrur, dan Allah tak memberitahu siapa yang dapat Lailatul Qadar," terang Ustadz Abdul Somad dilansir dari Banjarmasin Post.
Hal ini bertujuan agar umat Muslim senantiasa berharap kepada Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca juga: BACAAN Doa Setelah Menyerahkan dan Menerima Zakat Fitrah agar Bernilai sebagai Pahala
Meski demikian, terdapat perbedaan antara orang yang sudah mendapatkan malam Lailatul Qadar dan yang belum meraihnya.
Perbedaannya terletak pada perubahan pada diri sebelum dan setelah Ramadan.
Misalnya ada orang dulunya pelit atau kikir, namun setelah Ramadan menjadi dermawan atau rajin sedekah.
Adapun amalan yang dapat dilakukan untuk menggapai malam Lailatul Qadar, Ustadz Abdul Somad menerangkan umat Islam hendaknya senantiasa menunaikan ibadah wajib dan memperbanyak ibadah sunnah lainnya di bulan Ramadan.
"Siangnya shiyam, sebagaimana perintah di Surah Al-Baqarah, apa artinya? Tahan mata, telinga, otak, lidah, hati, tangan, dan kaki. Shiyam itu tetap beraktivitas namun tetap menundukkan pandangan dan kontrol lainnya," jelas Ustadz Abdul Somad.
Perintah shiyam atau puasa di Surat Al-Baqarah Ayat 183:
يَ أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yā ayyuhallażīna āman kutiba 'alaikumu - iyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqun
Artinya: