TRIBUNJATIM.COM - Aksi tak berakhlak tiga remaja tanggung di Parepare, Sulawesi Selatan menuai kritikan warganet.
Bagaimana tidak, keusilannya mengganggu seluruh jemaah yang sedang salat tarawih di masjid.
Ketiga remaja tersebut berbuat nekat, bahkan merekam aksinya hingga viral di media sosial.
Namun bak kena karmanya, ketiga remaja di Sulawesi Selatan ini dipanggil polisi.
Dilansir dari Serambi News, Kamis (6/4/2023), sebuah video menampilkan tiga bocah SMP mematikan listrik masjid saat salat tarawih sedang berlangsung.
Insiden remaja matikan listrik masjid lantas viral di media sosial.
Baca juga: Nasib Driver Ojol Diprank Bocah Nyamar Pocong di Malang, Niat Menasihati Malah Ditantang, Tolong
Peristiwa itu diketahui terjadi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Ketiga remaja itu melakukan aksi menjengkelkan di Masjid Namira, Kecamatan Soreang, pada Jumat, (31/3/2023).
Namun, video rekaman aksi mereka baru viral mulai Minggu (2/4/2023).
Aksi remaja matikan listrik masjid saat salat tarawih tersebut sempat diabadikan oleh temannya sendiri.
Video remaja matikan listrik masjid saat jemaah melaksanakan salat tarawih itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @terang_media.
Pada unggahan tersebut, menunjukkan seorang remaja yang tengah berada di luar masjid di mana sedang berlangsung ibadah salat tarawih berjamaah.
Remaja itu tampak mengenakan kaos berwarna merah dan mengalungkan sarung di lehernya.
Bak sudah merencanakan aksinya dengan matang, ia tampak tertawa-tawa ke arah kamera sebelum beraksi sambil mendekati meteran listrik masjid tersebut.
Baca juga: Kondisi Terbaru Artis Cilik Korban Prank Tarik Kursi, Pelaku Belum Juga Minta Maaf, Ibu: Berkurangan
Setelah dirasa waktunya tepat, bocah SMP itu langsung menekan tombol yang membuat aliran listrik putus, dan lampu masjid pun padam.
Aksi para remaja itu sontak membuat warganet yang menyaksikannya geram.
Unggahan itu pun dibanjiri beragam komentar dari warganet, kebanyakan mengutuk aksi tak berakhlak tersebut.
Belakangan diketahui ketiga remaja tanggung itu telah dipanggil polisi setempat.
Polisi kemudian menerapkan restorative justice.
Dengan didampingi oleh orang tua masing-masing, ketiga remaja tersebut dipertemukan dengan pengurus masjid, mereka pun sepakat untuk damai.
Baca juga: Nasib Artis Cilik Kena Prank Kursi Ditarik, Kini Tak Bisa Jalan, Pelaku Dikuak Ibu: Siapa Tak Sedih
Bocah Prank Ojol Jadi Pocong di Malang
Sementara itu, keusilan remaja di bulan Ramadan terjadi pula di Malang, Jawa Timur.
Seorang bocah menyamar menjadi pocong hingga nyaris membuat driver ojek online celaka.
Akhirnya bocah prank pocong di wilayah Makam Samaan berhasil diamankan.
Usai diamankan, bocil itu meminta maaf atas keresahan yang terjadi akibat ulahnya tersebut.
Lurah Samaan Kecamatan Klojen Anang Setiawan mengatakan, pelaksanaan mediasi telah dilakukan di Kantor Kelurahan Samaan pada Minggu (2/4/2023) petang.
Diketahui, bocah prank pocong berinisial A (12), tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Ia bersama dengan beberapa temannya, nekat melakukan hal tersebut.
"Terkait informasi prank itu, kami juga awalnya mendapatkan informasi dari media sosial. Karena ramai informasi, akhirnya kami sebagai pemangku wilayah, langsung mengamankan pelakunya," ujar Lurah Samaan kepada TribunJatim.com, Senin (3/4/2023).
Dirinya mengungkapkan, aksi prank yang dilakukan itu membahayakan pengguna jalan.
Karena kaget, bisa terjadi kecelakaan, baik dari pihak pelaku maupun korban.
"Jadi, pada Minggu (2/4/2023) usai salat tarawih, pelaku bersama dengan temannya langsung kami ajak ke Kantor Kelurahan Samaan. Sekalian bersama dengan orangtuanya, kami amankan juga," tambahnya.
Saat dikumpulkan, pelaku mengaku bahwa kala itu mereka iseng, serta tidak tahu apa yang dilakukan.
Akhirnya, memutuskan untuk berbuat usil dengan melakukan prank pocong.
"Kemudian, mereka meminta maaf kepada masyarakat dan korban prank. Dari pihak ojol yang tahu, setelah mediasi itu datang ke kantor. Yang bersangkutan mengucapkan terima kasihnya, dan kami pesan agar selalu berhati-hati saat melintas di tempat sepi dan gelap," terangnya.
Permintaan maaf dari A kemudian viral di media sosial.
Baca juga: Bahayakan Pengendara, Bocah di Malang Bikin Prank Pocong karena Bosan Tak Ada Kegiatan
Dalam video tersebut, A menyampaikan permohonan maafnya.
"Saya meminta maaf, dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," ucap pelaku dalam video permohonan maafnya.
Dalam mediasi itu, A hadir bersama dengan orang tuanya.
Selain pelaku, ada lebih kurang 20 anak juga diberikan edukasi.
A dan anak yang hadir saat mediasi mengaku, bahwa yang berada di lokasi saat kejadian hanya sekitar delapan anak saja.
Dalam kesempatan tersebut, Anang juga meminta agar masyarakat khususnya orang tua, untuk tidak berbuat hal yang membahayakan.
"Tolong, bapak ibu, agar anak-anaknya jangan sampai berbuat hal yang meresahkan. Apalagi membuat lelucon yang bisa membahayakan," tandasnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com