Selain itu, Ida Dayak juga tak segan memberitahu pasiennya ketika penyakit yang dideritanya tidak bisa ditangani olehnya lantaran tidak semua segala jenis penyakit yang bisa diobatinya.
"Tidak semua penyakit bisa disembuhkan, ibu juga sudah tahu mana yang bisa disembuhkan dan tidak.
Kalau tidak bisa, pasti ibu menyampaikan tidak sanggup, namun sekiranya masih bisa pasti diusahakan," papar Herman.
Baca juga: Alasan Pasien Ida Dayak Tak Kesakitan saat Tangan Dipelintir, Dokter Spesialis Beber Analisa: Palsu
Awalnya, Ida Dayak hanya menjual Minyak Urut yang merupakan warisan turun temurun dari keluarga.
Selain itu, Ida Dayak baru mengambil langkah untuk mengobati pasien dalam kurung waktu kurang lebih 3 tahun belakangan.
"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran 3 tahun baru bisa," tutup Herman.
Sekedar diketahui, Ida Dayak juga memiliki satu saudara di Kecamatan Pasir Belengkong namun tidak memiliki keterampilan khusus dalam melakukan pengobatan.
Sementara itu, asal muasal minyak sakti yang digunakan Ida Dayak menyembuhkan penyakit para pasien juga akhirnya terungkap.
Ida Dayak diketahui mengobati para pasien dengan mengurut kemudian mengoleskan minyak berwarna merah.
Kini, sang putra bernama Herman Ida Andrian muncul untuk menceritakan asal-usul minyak urut tersebut.
Herman menyinggung soal bahan warisan dari nenek moyang.
Seperti apa pengakuan Herman soal pengobatan alternatif Ida Dayak?
Herman Ida Andrian, anak Ida Dayak kini muncul ke publik dan menceritakan awal mula ibunya membuka praktik pengobatan tradisional.
Baca juga: Asal Kesaktian Ida Dayak Terbongkar, Peran Suami Diungkap Anaknya, Tak Semua Penyakit Disembuhkan
Dikutip dari Tribunnews, Kamis (6/4/2023), Herman mengatakan, sang ibu dulunya hanya menjual minyak urut yang dibuat dari bahan warisan turun temurun.
Penjualan itu dilakukan Ida Dayak secara berkeliling bahkan sampai ke berbagai daerah di Indonesia dengan didampingi suaminya.
Barulah di tahun 2020, Ida Dayak membuka praktik pengobatan alternatif .
"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran 3 tahun baru bisa," lanjut Herman.
Berita viral lainnya