Ramadan 2023

Tanda Datangnya Lailatul Qadar & Ciri Orang Mendapatkannya di 10 Hari Terakhir Ramadan, Udara Sejuk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat muslim amaah mengikuti salat tahajud, hajat dan tasbih saat melakukan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (6/6/2018) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar.

TRIBUNJATIM.COM - Pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan, terdapat malam istimewa yang lebih baik daripada 1000 bulan, yakni malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar merupakan waktu terbaik yang kedatangannya dirahasiakan oleh Allah SWT agar umat Muslim bersungguh-sungguh mencarinya.

Meski tidak diketahui waktu kedatangannya, umat Muslim dapat memahami tanda datangnya Lailatul Qadar.

Umat Muslim biasanya melakukan itikaf di masjid di tanggal ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan.

"Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).

Baca juga: 6 Keutamaan Amalan Khataman Quran di Malam Nuzulul Quran 17 Ramadan, Jadi Syafaat di Hari Kiamat

Adapun tanggal-tanggal ganjil tersebut bisa pada tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29.

Sementara apa tanda datangnya Lailatul Qadar dan ciri orang mendapatkannya?

Berikut penjelasannya dilansir dari Tribun Sumsel, Jumat (7/4/2023).

Tanda datangnya Lailatul Qadar

1. Udara tenang dan Sejuk

Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:

"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."

2. Matahari terbit dengan sinar teduh

Ciri-ciri malam Lailatul Qadar adalah cahaya mentari teduh, cerah tak bersinar kuat keesokannya.

Hal ini berdasarkan dari hadist Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

"Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).

Baca juga: Itikaf Kapan Dilaksanakan? Amalan Ibadah untuk Dapat Malam Lailatul Qadar, Ketahui Syarat dan Rukun

Ciri orang mendapatkan Lailatul Qadar

Penceramah Ustadz Abdul Somad menerangkan ciri orang mendapatkan Lailatul Qadar di bulan Ramadan.

Diungkapkan Ustadz Abdul Somad, hikmah adanya Lailatul Qadar dalam diri umat Islam yakni adanya perubahan yang terjadi setelah bulan Ramadan.

"Apa tanda kita dapat lailatul qadar? Allah tak memberitahu siapa yang mendapat taubatan nasuha, doa mustajab di hari Jumat, haji mabrur, dan Allah tak memberitahu siapa yang dapat Lailatul Qadar," terang Ustadz Abdul Somad dilansir dari Banjarmasin Post.

Hal ini bertujuan agar umat Muslim senantiasa berharap kepada Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya.

Meski demikian, terdapat perbedaan antara orang yang sudah mendapatkan malam Lailatul Qadar dan yang belum meraihnya.

Perbedaannya terletak pada perubahan pada diri sebelum dan setelah Ramadan.

Umat muslim amaah mengikuti salat tahajud, hajat dan tasbih saat melakukan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (6/6/2018) dini hari. Menginjak malam 21 Ramadan, Masjid Al Akbar menggelar acara ibadah qiyamul lail, untuk memperoleh berkah lailatul qadar. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Misalnya ada orang dulunya pelit atau kikir, namun setelah Ramadan menjadi dermawan atau rajin sedekah.

Adapun amalan yang dapat dilakukan untuk menggapai malam Lailatul Qadar, Ustadz Abdul Somad menerangkan umat Islam hendaknya senantiasa menunaikan ibadah wajib dan memperbanyak ibadah sunnah lainnya di bulan Ramadan.

"Siangnya shiyam, sebagaimana perintah di Surah Al-Baqarah, apa artinya? Tahan mata, telinga, otak, lidah, hati, tangan, dan kaki. Shiyam itu tetap beraktivitas namun tetap menundukkan pandangan dan kontrol lainnya," jelas Ustadz Abdul Somad.

Perintah shiyam atau puasa di Surat Al-Baqarah Ayat 183:

يَ أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yā ayyuhallażīna āman kutiba 'alaikumu - iyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqun

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Baca juga: BACAAN Doa Khotmil Quran di Malam Nuzulul Quran 17 Ramadan yang Jatuh pada Sabtu 8 April 2023

Dalam berkegiatan sehari-hari, salah satu makna shiyam adalah hendaknya tidak membicarakan kekurangan orang lain yang berujung ghibah.

Selain shiyam atau puasa yang mana menahan hawa nafsu di siang hari, dilanjutkan memperbanyak kerjakan qiyam di malam hari.

Qiyamul lail adalah ibadah shalat malam, dimulai shalat maghrib, isya, qabliyah isya, Tarawih, Witir, tadarus Alquran. Setelah itu tidur, dan bangun kembali lanjutkan shalat Tahajud.

"Yang sudah Witir setelah Tarawih, tidak perlu Witir lagi setelah Tahajud. Setelah itu istighfar. Beramal dari awal Ramadhan hingga akhir Allah akan berikan Lailatul Qadar, Insya Allah,"  tutup Ustadz Abdul Somad.

Berita seputar Ramadan 2023 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini