Dalam waktu dekat, pemkab akan segera melakukan pembinaan kepada para pelaku dan orang tua.
Para pelaku yang masih di bawah umur ini tercatat berstatus pelajar di Gresik.
Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim mengaku telah melihat video perundungan yang dilakukan para remaja perempuan berdurasi 24 detik yang viral di media sosial.
"Melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial memberikan perhatian kepada orang tuanya, pelaku juga akan kita beri pembinaan. Kita ketahui pelakunya masih anak-anak usia pelajar," ucapnya, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Akhirnya Terungkap Penyebab Narapidana di Kediri Tewas Dikeroyok, Bermula karena Bully
Dia mengatakan, antara pemerintah, orang tua dan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama. Pembinaan dilakukan secara sinergitas. Ada pembinaan di kepolisian.
"Pendidikan oleh Mahin (Kadispendik) ketemu orang tuanya. Di samping yang bersangkutan sadar juga memberikan efek jera bagi yang lain," tuturnya.
Qosim menegaskan, perbuatan para pelaku tidak mencerminkan Gresik sebagai kota santri dan kota wali.
Saat melihat video perundungan yang dilakukan di bangunan lantai dua Islamic Center Alun-alun Gresik itu, Qosim mengaku prihatin.
"Rasanya menohok. Artinya itu pelajaran kita ambil, kita tidak boleh abai sekolah libur, orang tua memberikan pengawasan lebih tinggi. Ternyata anak-anak kita justru memanfaatkannya, ini bentuk pelanggaran moral," tutupnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Qosim, Dispendik akan menyampaikan ke kecamatan. Pihak kecamatan ikut melakukan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Saat ini, ketujuh pelaku sedang menjalani pemeriksaan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik.
Mereka diamankan satu per satu oleh polisi setelah empat jam video perundungan tersebut viral di media sosial.