Tak Hiraukan Ancaman Ibu, Pemuda di Kebumen Tewas Kena Ledakan Petasan Rakitannya, Sering Ngeyel

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemuda di Kebumen tewas karena petasan yang dirakitnya sendiri

Saat salat berjalan, dijelaskan Amin, tiba-tiba terdengar suara dentuman yang besar.

Bahkan juga terasa adanya getaran seperti terjadi gempa bumi.

"Saat itu saya dan keluarga masih berada di masjid untuk salat tarawih."

"Jadi, kejadian masih melaksanakan salat. Iya, sempat terasa getaran seperti gempa bumi," kata Amin.

Baca juga: Sempat Mengelak, Pemuda 19 Tahun Kedapatan Bawa Bahan Petasan ke Situbondo, Ngaku Punya Tetangga

Setelah mendengar suara ledakan, Amin tidak terpikirkan untuk langsung pulang ke rumah.

Ia tetap melanjutkan salat tarawih sampai selesai.

Begitu selesai salat dan pulang, ia pun terkejut mendapat rumahnya sudah hancur terkena ledakan.

"Ya, saya dengan keluarga tetap lanjut salat sampai selesai."

"Lalu, pulang ke rumah sudah mendapati rumah rusak yaitu bagian depan rumah, atapnya roboh, dinding juga runtuh," ujar Amin.

"Tidak ada korban jiwa atau luka dari keluarga saya, alhamdulillah tidak ada, karena kebetulan semua lagi salat tarawih di masjid," lanjutnya.

Ledakan yang diduga berasal dari petasan terjadi di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (26/3/2023), sekitar pukul 20.10 WIB. (Instagram/magelang_raya - Dok Polda Jateng)

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, membenarkan sumber ledakan dari bahan petasan.

Satu korban yang meninggal dunia, Mufid (33), disebut merupakan si pemesan bahan petasan.

Ia dikabarkan memesan hampir 7,5 kilogram bahan petasan untuk kemudian dijual.

Pasalnya ditemukan juga selongsong atau tempat mercon di lokasi kejadian.

"Kami lakukan investigasi terhadap korban yang meninggal, sehingga benar bahwa korban adalah impact (sumber) daripada ledakan."

Halaman
1234

Berita Terkini