Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kolak ayam adalah tradisi malam ke-23 Ramadan di Gresik.
Tradisi ini sudah turun temurun. Dikenal dengan tradisi Sanggring Kolak Ayam, Kamis (13/4/2023).
Sanggring Kolak Ayam merupakan terdiri dari ketan, santan, jinten, bawang daun, gula merah, serta ayam kampung.
Ribuan warga sejak sore datang silih berganti untuk menikmati kolak Ayam. Ada yang dibawa pulang, ada pula yang makan ditempat.
Sanggring Kolak Ayam sudah menjadi warisan leluhur dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Sudah menginjak usia ke-498 tahun, masih dilestarikan hingga saat ini.
Kolak Ayam ini pembuatnya adalah laki-laki. Tradisi Sanggring bermula Kanjeng Sunan Dalem sedang sakit dan tidak satu pun ditemukan obat mujarab yang sanggup menyembuhkan. Hingga dibuatlah ramuan kolak bercampur ayam.
Baca juga: Daftar Tradisi Unik di Gresik saat Ramadan, Ada Kolak Ayam hingga Malam Selawe
Sanggring memiliki arti sang raja sakit. Makanan khas tersebut pertama kali ada pada 22 Ramadan 946 H atau 31 Januari 1540 M.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, sanggring ayam berharap tradisi ini terus dilestarikan, mulai dari orang tua. anak muda melestarikan budaya kolak ayam ini.
"Budaya ini harus berlanjut. Alhamdulilah semangatnya adalah mensyiarkan agama islam, semangat tersebut harus kita jadikan pada diri kita mensyiarkan segala sesuatu. Seperti Sunan Dalem meski sakit terus perjuangkan kebenaran dan kebaikan dalam semuanya," ujarnya.
Ketua Pelaksana Su'udin menuturkan sebanyak 1.000 porsi kolak ayam dimasak sejak pagi di Masjid Sunan Dalem.
"Tradisi ini bisa berlanjut, acara sakral menjadi berkah," imbuhnya