Dia ingin bahagia dengan cara layaknya sebagai perempuan pada umumnya, sebagai ibu rumah tangga.

"Kita harus tahu kapan kita harus berhenti. Ketika aku tahu strategi kariEr sudah mencapai puncaknya."

"Menurut gue yang paling enak ketika kita sudah dapat puncaknya harus berani turun," kata Ulfa Dwiyanti.

Jangan sampai, lanjutnya, seorang public figure turun karena mendapat masalah.

Orang harus peka dengan dirinya dan mampu mengukur kemampuannya.

"Sebab ketika followers kita naik, itu orang makin euforia. Kalau gue nggak, semakin tinggi itu saya makin kontrol, kapan gue harus out."

"Waktu itu gue merasa mendapatkan feeling momen itu," kata Ulfa Dwiyanti.

Ulfa Dwiyanti mengakui, di puncak ketenarannya dia pernah merasa kesepian.

Sampai-sampai dia merasa banyak dijauhi orang, tanpa mau menyebutkan apa masalahnya.

"Tapi untungnya partner (suami) gue bisa memberikan pandangan."

"Lalu gue introspeksi diri, apa kekurangan gue. Tapi secara duniawi sangat cukup."

"Dan pada saatnya gue ingin bahagia versi gue, yang merupakan impian semua perempuan," ujarnya.

Ulfa Dwiyanti pun memberikan jawabannya saat ditanya soal apakah akan comeback ke dunianya.

"Tentunya harus persetujuan pasangan gue (suami), dan dibilang silakan, tapi tanya tujuannya apa?"

"Buat happy dan enjoy, sampai berapa lama dan mau apalagi?" beber Ulfa Dwiyanti.