Irwan dan Baiq diberi kesempatan menginap di sebuah hotel di Kuta Mandalika secara gratis.
Tsurraya mengaku, senang bisa memberi kejutan kepada keduanya.
"Saya memang suka memberikan hadiah kejutan karena saya penjual salad buah," jelasnya, dikutip dari Tribun Lombok.com (grup TribunStyle.com).
Tsurraya dalam kesempatannya juga memberikan pesan terkait aksi bully kepada Irwan dan Baiq.
Ia berharap semua pihak bisa mengambil pelajaran.
"Jadi pelajaran juga buat kita agar jaga selalu lisan kita dari menyakiti hati orang lain.
Tolong yang menghina jangan di-bully ya, kita doakan mudahan bisa berubah lebih baik ke depannya nanti," tutupnya.
Kronologi Kejadian
Irwan dan Baiq menjalani sejumlah prosesi pernikahan adat masyarakat Suku Sasak.
Satu di antaranya adalah proses melarikan anak perempuan yang hendak dinikahi.
Saat proses kawin culik itu, Irwan menggunakan Bendang atau kain batik yang sudah lusuh dan pudar warnanya.
Hal itulah yang memancing komentar jahat warganet.
Ibu Irwan menyebut anaknya membawa Baiq ke rumahnya, di Dusun Lentek, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kecamatan Lombok Tengah.
Sesampainya di sana, keduanya memakai Bendang yang wajib digunakan saat kawin culik.
Menurut ibu Irwan, Bendang tersebut dipinjam dari tetangga.