Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pihak manajemen Malang Plaza meminta maaf atas peristiwa kebakaran hebat yang terjadi pada Selasa (2/5/2023) dini hari.
Melalui kuasa hukumnya, Solehuddin, pihak Malang Plaza juga mengucapkan belasungkawa terhadap para korban yang memiliki kios di Malang Plaza.
Dalam keterangan pers yang disampaikan pada Rabu (3/5/2023), Solehuddin menyatakan, kebakaran yang terjadi tersebut merupakan peristiwa yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Solehuddin menyebut, bagi pihaknya, perisitwa itu merupakan force majeure.
Oleh karena kejadian kebakaran itu adalah force majeure, maka kerugian ditanggung sendiri, bukan oleh manajemen.
"Perlu saya sampaikan bahwa kejadian yang menimpa Malang Plaza, menurut versi kami, force majeure. Tidak ada unsur kesengajaan. Berdasarkan asas hukum, kalau force majeure ya ditanggung sendiri. Saya berharap semoga ini tidak terjadi apa-apa, bisa diselesaikan dengan baik-baik," tegasnya.
Solehuddin juga mengatakan, pihak manajemen menghormati proses yang berlangsung.
Ada Tim Labfor Polda Jatim yang datang ke lokasi untuk mengetahui sumber api. Dalam keterangan lainnya, pihak manajemen belum bisa mengkalkulasi dampak kerugian sementara ini.
Solehuddin juga membantah isu-isu yang banyak beredar belakangan ini, di antaranya adanya rencana klaim asuransi dan renovasi gedung. Bantahan juga disampaikan Solehuddin terkait dengan masa sewa gedung tersebut.
Baca juga: Pemkot Buka Posko Korban Kebakaran Malang Plaza, Terima Aduan 102 Pelapor, Ada yang Rugi Rp 7 Miliar
"Adanya informasi simpang siur, saya tidak bisa intervensi. Terkait dengan jumlah tenant, dari hasil diskusi dengan manajemen, jumlahnya antara 135-150-an. Siapa yang ganti rugi? Kami belum memberikan jawaban sampai hasil laboratorium keluar. Kerugian juga belum dikalkulasi. Dalam tiga hari ke depan mungkin bisa diketahui," terangnya.
Dalam keterangan pers itu, pihak manajemen Malang Plaza telah menyiapkan diri jika sewaktu-waktu ada perlawanan hukum yang dilakukan oleh pihak penyewa kios.
Solehuddin meyakini perlawanan hukum itu akan terjadi, namun ia berharap persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.