Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung menargetkan, pelaksanaan kurikulum merdeka di tahun 2024.
Dinas Pendidikan juga mendorong para guru untuk menjadi guru penggerak.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, hari Pendidikan Nasional kemarin memberikan motivasi, untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di tahun 2024.
“Kami juga akan menciptakan guru-guru penggerak di Tulungagung. Semakin banyak guru penggerak, maka Pendidikan kita akan semakin maju,” ujar Pipit, panggilan akrabnya.
Baca juga: Intip 5 Destinasi Wisata Tulungagung yang Paling Ramai Diserbu Pelancong Selama Libur Lebaran 2023
Saat ini sudah ada 107 lembaga pendidikan yang melakukan uji coba pelaksanaan kurikulum merdeka.
Sementara di tahun 2024 akan ada 500 lembaga SD negeri dan swasta yang akan menerapkan kurikulum merdeka.
Sedangkan untuk SMP ada 23 lembaga negeri dan swasta yang siap mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Jumlah itu memang belum keseluruhan, karena ada 635 SD dan 99 SMP di Tulungagung.
“Memang perlu ada persamaan persepsi yang harus dibangun. Perlu proses sebelum pelaksanaan kurikulum merdeka,” sambung Pipit.
Baca juga: Aksi Meresahkan Pengamen di Tulungagung, Pukul Mobil Usai Tak Diberi Uang, Korban Panggil Bu Risma
Pipit yakin, dengan persiapan dan uji coba yang dilakukan, pelaksanaan kurikulum merdeka di tahun 2024 akan bisa berjalan dengan baik.
Harapannya setiap guru akan bisa menjadi penggerak, meski lewat proses seleksi.
Ada sejumlah ketentuan yang wajib dilakukan tenaga pendidik sebelum ditetapkan sebagai guru penggerak.
“Ada proses seleksinya dan tentu saja tidak mudah. Namun kami berharap setiap guru bisa menjadi guru penggerak,” tegas Pipit.