Kemudian, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan kegiatan perkantoran dilakukan surveilans secara rutin/berkala. Ini sebagai bentuk pencegahan.
Kemudian, mengoptimalkan kegiatan vaksinasi untuk seluruh sasaran yang belum tervaksin berbasis wilayah melalui kegiatan.
“Pemberian layanan vaksinasi sesuai riwayat sasaran (dosis 1 dan 2, booster 1 dan 2)," katanya.
"Kami juga memperluas layanan vaksinasi massal di tingkat RT/RW/Kelurahan/Kecamatan dan berkolaborasi dengan Puskesmas setempat,” lanjutnya.
Percepatan vaksinasi juga dilakukan di beberapa sentra vaksin dan vaksin Corner Mall bagi masyarakat umum.
“Kami juga mengajak warga meningkatkan Upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)," katanya.
"Termasuklah, komunikasi risiko/sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19. Penerapan protokol kesehatan secara disiplin untuk menurunkan risiko penularan bagi masyarakat,” kata Cak Eri.
Hingga Jumat (5/5/2023), jumlah pasien positif Covid-19 aktif di Surabaya mencapai 173 jiwa (penambahan kasus sebesar 123 jiwa).
Jumlah kematian bertambah satu kasus di hari yang sama sehingga jumlah kematian akibat Covid-19 di Surabaya mencapai 3.183 jiwa.
Sebelumnya,Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pada Jumat (5/5/2023), bahwa Covid-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global.
Pengumuman ini menjadi langkah besar menuju akhir pandemi Covid-19 yang telah menewaskan jutaan orang, mengganggu ekonomi global, dan memperdalam kesenjangan masyarakat.
"Kemarin, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya agar saya menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Saya telah menerima saran itu. Oleh karena itu, dengan harapan besar, saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/5/2023).