Batu Koh-i-noor dianggap selalu membawa malapetaka jika dipakai pria.
Namun, tak akan terjadi apa-apa dan tak berbahaya jika yang memakainya adalah wanita.
Ratu Camilla pun memilih untuk mengenakan mahkota Ratu Mary tahun 1911 karena ingin menghindari skandal lainnya.
Apalagi, Ratu Mary memiliki reputasi sebagai kolektor perhiasan terbesar sepanjang sejarah di Windsor.
Sehingga, keputusan tersebut pun dianggap seperti pilihan yang tepat untuk sang ratu baru Inggris.
Diketahui, sejak kematian Ratu Elizabeth II, Raja Charles III dan permaisuri Camilla selalu menjadi sorotan.
Bahkan tak sedikit menilai bahwa Camilla masih tak pantas menjadi anggota kerajaan.
Baca juga: 5 FAKTA Penobatan Charles III, Raja Inggris Bakal Pakai Jubah Sutra Emas, Camilla Dipanggil Ratu
Pasalnya, kisah Camilla dan Raja Charles III bak roller coaster.
Bahkan stigma negatif yang disematkan kepada Camilla sebagai selingkuhan Charles yang kala itu bersama Putri Diana.
Camilla Parker Bowles kerap dianggap sebagai orang ketiga dalam pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana.
Ia disebut sebagai selingkuhan yang merusak rumah tangga pewaris takhta Inggris itu meski kala itu juga telah berstatus sebagai istri orang lain.
Saat itu, ia masih menjadi pasangan resmi dari Andrew Parker Bowles, perwira Inggris yang dinikahinya sejak 1973.
Spekulasi tentang hubungan gelap antara Camilla dan Charles berkembang ketika transkrip telepon mesra antara keduanya menyebar ke publik pada 1992 silam.
Skandal yang disebut sebagai "Camillagate" itu dianggap menjadi pemicu perceraian orangtua Pangeran William itu dan membuat berang masyarakat Inggris.
Terlebih lagi, Camilla lalu bercerai dari suaminya pada 1995 dan mulai tak malu-malu lagi menjalin hubungan dengan putra Ratu Elizabeth itu.