Berita Viral

Terbukti Siswa SMA yang Jalan Kaki 16 Km Bukan Orang Miskin? Warga Sudah Curiga, 'Banyak Nutupin'

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Viky siswa SMA yang jalan kaki disebut Kemensos bukan orang miskin.

TRIBUNJATIM.COM - Sosok siswa SMA jalan kaki 16 km disebut bukan orang miskin.

Itu berdasarkan hasil survey Kemensos yang mendatangi rumah Viky, nama siswa tersebut.

Sementara itu, warga sekitar sedari awal sudah tak suka kisah Viky viral karena mengaku hidup susah.

Mereka pun mengungkap beberapa kejanggalan.

Seperti diketahui, sosok Viky viral setelah terekam pingsan karena berjalan kaki pulang pergi sejauh 16 kilometer ke sekolah setiap hari.

Viky tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan dan bersekolah di Bojongsari, Depok.

Viky viral setelah kisahnya diangkat oleh seorang kreator di TikTok bernama Deni dalam akunnya @terdalam_

Kehidupan pribadi Viky pun ikut terangkat setelah kisahnya viral di media sosial.

Viky mengaku berjalan kaki ke sekolah lantaran lebih memilih uang ongkos dari orangtuanya disimpan untuk biaya sehari-hari.

Pasalnya kondisi ekonomi keluarga Viky sedang tidak baik-baik saja sejak sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga sakit stroke.

Baca juga: Terungkap Dalang Viky Siswa SMA Jalan Kaki 16 Km Jadi Viral: Sengaja, Kemensos Cek Status Keluarga

Berita soal Viky pun menyita perhatian masyarakat.

Pihak Kementerian Sosial RI pun sampai mendatangi rumah Viky untuk meninjau langsung kondisi hidup orang tua Viky.

Dari hasil peninjauan Kementerian Sosial, keluarga Viky tak masuk kategori miskin.

"Dari Kemensos sudah hadir melihat apa kondisi rumah, dan setelah dilihat tidak masuk kategori miskin, rentan miskin ataupun sangat miskin," kata seorang tokoh lingkungan di wilayah tempat tinggal Viky pada Jumat (26/5/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.

Baca juga: Kehidupan Viky Sebenarnya Dikuak Kemensos, Warga Diminta Menilai Sendiri, Kini Tolak Diwawancarai

Pihak Kementerian Sosial RI juga sempat meminta tagihan bank pihak keluarga untuk mengetahui riwayat tunggakan.

Namun, pihak keluarga Viky tak mau menunjukkannya.

"Enggak dikasih, dia enggak punya bukti. Jadi mungkin banyak yang ditutup-tutupin lah," pungkasnya.

Kejanggalan demi kejanggalan mulai terkuak dari viralnya kisah Viky si anak SMA.

Satu di antara sejumlah kejanggalan tersebut adalah kehadiran paman Viky dalam video Viky yang pingsan usai kelelahan berjalan dan ditolong oleh sejumlah warga di Simpang Gaplek, Tangerang Selatan.

Dalam video tersebut, si paman yang mengenakan kaos berwarna putih dan berkacamatan, berlagak seolah-olah tak mengenal Viky.

Tokoh lingkungan di sekitar kediaman Viky tinggal, mengatakan bahwa itu adalah paman dari Viky yang bernama Mirda.

"Itu kan yang di video itu ada om nya si Mirda itu," ujarnya lewat sambungan telepon, Jumat (26/5/2023).

Ia juga mengatakan bahwa paman dari Viky ini memang bekerja di bidang konten.

"Tapi memang omnya ini kerjanya di bagian bikin-bikin konten gitu," tuturnya.

Ia pun menyebut banyak yang ditutupi oleh Viky dan keluarganya dari kisah ini.

Baca juga: Kejayaan Pekerjaan Ayah Viky, Dulu Mampu Raih Rp5 Juta Sehari, Kini Sang Anak Jadi Tukang Parkir

Ia khawatir, kisah Viky yang berhasil menarik empati masyarakat ini menjadi contoh yang tidak baik bagi orang lain.

"Takutnya jadi contoh yang tidak baik juga ya. Karena kan sensitif gitu ya dia pakai baju sekolah dan terkait pendidikan," bebernya.

Lebih lanjut, ia mengaku belum bisa menemui Viky karena banyaknya orang yang berdatangan.

"Saya mau nemuin juga agak susah karena banyak yang datang keluar masuk ke rumahnya," tuturnya.

"Silahkan bikin konten tapi yang edukatif dan kreatif, jangan yang menggiring opini masyarakat dan merugikan lingkungan serta pemerintah daerah," pungkasnya menegaskan.

Baca juga: Kebohongan Siswa SMA Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah?, Tetangga Kuak Fakta Rumah 4 Pintu: Malu-maluin

Di sisi lain, seorang warga yang enggan disebutkan namanya juga menyebut banyak ditutupi oleh keluarga Viky.

Ia juga mempertanyakan soal pengakuan Viky yang pernah menjadi tukang parkir demi membantu perekonomian keluarga.

"Kemarin dia juga bilang parkir. Kalau parkir dia parkir di mana? dekat rumahnya ada minimarket tapi dia tidak ada markir di situ," katanya lewat sambungan telepon dengan TribunJakarta.com, Jumat (26/05/2023).

Ia juga mengatakan bahwa keluarga Viky cukup tertutup di lingkungan tempat tinggalnya.

Bahkan, Viky juga tak bergaul dengan anak-anak sebaya di lingkungannya.

"Keluarganya ini tertutup, dan Viky ini tidak bergaul dengan anak-anak remaja di lingkungan," tuturnya.

Ia pun merasa banyak yang ditutupi oleh keluarga Viky.

"Di medsos juga keluarganya diminta tunjukan tagihan bank tapi tidak bisa nunjukin tidak punya bukti. Jadi banyak yang ditutupin lah," pungkasnya. 

Baca juga: Sisi Lain Siswa SMA yang Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah, Cari Uang Sendiri dengan 3 Cara, Ayah Menangis

Viky juga mengaku tak punya ponsel hingga membuatnya kesusahan ketika sistem pembelajaran sekolah berubah menjadi daring di era pandemi covid-19.

Bahkan hal itu membuat Viky ketinggalan pelajaran dan tidak naik kelas.

Hal itu diungkapkan Viky ketika menjadi bintang tamu di Pagi Pagi Ambyar Trans TV.

Namun warga itu juga mengaku pernah melihat keluarga Viky memiliki ponsel.

"Kemarin di TV alasannya tidak punya Hp, cuma warga melihat kesehariannya anak-anaknya pakai Handphone," ucap warga.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini