Akhir Fatal 4 Anak Mainkan Bensin, Awalnya Menghirup Lalu Terbakar, 1 Orang sempat Pulang ke Rumah

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

4 anak terbakar gegara main bensin di Konawe, Sulawesi Tenggara. 1 orang tewas.

TRIBUNJATIM.COM - Aksi empat anak mainkan bensin berakhir fatal.

Satu nyawa terenggut karena hal ini.

Empat anak yang main bensin hingga berujung kebakaran itu tinggal di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Peristiwa tersebut terjadi di Pondidaha pada Jumat (19/5/2023).

Empat anak yang memainkan bensin itu adalah A bermain bersama R, AF, dan B.

A tewas pada Jumat (26/05/2023), sekira pukul 17.00 Wita setelah sepekan dirawat di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Kabupaten Konawe.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pondidaha, Iptu Heru Purwoko telah menguraikan kronologis kasus tersebut.

Dia menjelaskan, A bermain bersama R, AF, dan B di sebuah gedung posyandu di Desa Wawolemo, pada Jumat (19/05/2023), sekira pukul 15.30 Wita.

A dan teman-temannya diduga menghirup bensin.

Baca juga: Terungkap Pemicu Kebakaran Daihatsu Granmax di Lumajang yang Bawa Jeriken Pertalite

Beberapasa saat kemudian, bensin tersebut dibuang di lantai di belakang pintu oleh AF.

Lalu, R membakar bensin tersebut.

Tak diduga, api menjalar dengan cepat mengikuti rembesan bensin.

Api bahkan merembet ke botol bensin yang dipegang oleh AF.

Panik, AF kemudian melempar botol yang masih berisikan bensin tersebut ke arah jendela.

Meleset, botol mengenai dinding sehingga jatuh ke lantai.

Baca juga: Kebakaran Hebat Toko Bangunan Surabaya, Damkar Kerahkan 13 Mobil Padamkan Api, Penyebabnya TV Jadul

Botol lantas pecah, sisa bensin di dalamnya memercik ke segala arah.

Percikan bensin itu mengenai tubuh B dan A.

Tak butuh waktu lama, keduanya terbakar api yang semakin membesar.

Dalam keadaan itu, anak-anak langsung panik.

R berusaha membuka pintu. Saat pintu terbuka, AF langsung keluar melewati R yang sempat terjatuh.

Kemudian, A keluar lewat jendela yang tak memiliki kacanya.

Sedangkan B, keluar melalui pintu.

Atas kejadian tersebut, A dan B mengalami luka bakar.

Keduanya dilarikan ke BLUD RS Kabupaten Konawe.

Setelah dirawat selama sepekan, A meninggal dunia pada Jumat (26/05/2023), sekira pukul 17.00 Wita.

"A dinyatakan meninggal dunia di BLUD RS Kabupaten Konawe, sedangkan B masih menjalani perawatan," ujar IPTU Heru Purwoko, dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsSultra.

A mendapatkan perawatan yang intensif selama dirawat medis.

Bahkan, sempat dipindahkan ke ruang intensive care unit (ICU).

Baca juga: Dulu Bantu Ibu Jual Bensin Eceran, Pria ini Jadi Orang Penting Daerahnya, Kini Siap Pilpres 2024

Diketahui, ruangan ICU khusus disediakan rumah sakit untuk merawat pasien dengan kondisi yang membutuhkan pengawasan ketat.

Perawat yang jaga malam di BULD RS Konawe bernama Rani mengatakan kepada Tribunnewssultra.com pada Sabtu 27/05/2023, bahwa A pindah ke raung ICU pada Jumat, sekira pukul 13.30 Wita.

"Setelah melewati perawatan di ruang bedah sejak korban (A) dibawa ke rumah sakit, hingga Jumat kemarin di pindahkan ke ruang ICU pukul 13.30, korban menghembuskan nafas terakhirnya pukul 17.00" uari Rani.

Sementara itu, B alias AR masih berjuang sembuh di BLUD RS Konawe hingga saat ini. 

Baca juga: Hendak Isi Bensin, Pria Ini Kaget saat Buka Jok Motor, Ada Sesuatu yang Melingkar, Seketika Menjerit

Diketahui, usai main bareng dengan ketiga temannya, AR masih sempat ke rumah dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya. 

Hal tersebut terungkap dari pihak keluarga korban yang ditemui TribunnewsSultra.com, Sabtu (27/5/2023). 

Ayah AR, Bodu Tawula menyebutkan, anaknya pulang tiba-tiba dengan kondisi luka bakar. 

"Bapak sedang dirumah, tiba-tiba datang sa punya anak sudah luka bakar, saya tanya siapa yang bakar," tuturnya. 

Menurut sang ayah, kondisi luka yang ada ditubuh korban terlihat pada bagian dada ke bawah, kedua tangannya. 

"Itu jam 4 sore," katanya. 

Baca juga: Pria di Palembang Nekat Bakar Rumah Ortunya, Keluarga Ungkap Tabiat Pelaku Selama Ini

Bodu memabahkan, bahwa pihak keluarga sudah melapor ke Polsek Pondidaha untuk meminta diusut.

Bagaimanapun, insiden itu membuat AR dirawat intensif di BLUD RS Konawe.

Bocah kelas 4 SD itu nampak terbaring lemas di hari kedelapan menjalani masa perawatan. 

Pihak keluarga korban yang ditemui oleh Tribunnewssultra di Ruang Kelas II A BLUD Konawe terlihat menemani AR.

Sebelumnya, seorang remaja laki-laki bernama Farhan Abimanu viral di media sosial karena kecanduan bau pertalite.

Dilansir dari TribunWow.com, viralnya Farhan Abimanu kini mulai menarik rasa simpati sejumlah tokoh agama.

Satu di antaranya yakni ulama Kiai Anwar Zahid.

Interaksi antara Farhan Abimanu dan Kiai Anwar Zahid diunggah beberapa akun media sosial, satu di antaranya akun Instagram @terang_media, seperti yang dikutip TribunWow.com, Kamis (4/5/2023).

Dalam video itu, Kiai Anwar Zahid tampak memberikan peci dan sarung untuk Farhan.

Ia juga meminta Farhan untuk rajin beribadah.

Baca juga: Kebakaran di Probolinggo, Pemilik Rumah Tak Sadar Api Lalap Lantai 2, Segini Kerugian yang Diderita

Sembari memakaikan peci, Kiai Anwar Zahid mendoakan Farhan agar menjadi anak yang soleh dan rajin beribadah.

Menanggapi nasihat Kiai Anwar Zahid, Farhan malah berkelakar dengan meminta uang saku.

"Sangune urung (uang sakunya belum)," ungkap Farhan.

"Nek sangu eling, ya nek ngaji kudu eling (Kalau uang saku ingat, kalau mengaji juga harus ingat)," ujar Kiai Anwar Zahid.

Mulanya, Farhan diberi uang Rp 100 ribu.

Namun rupanya jumlah uang tersebut kurang sehingga Farhan kembali meminta tambahan.

Baca juga: Kondisi Bangunan Malang Plaza Rusak Berat Pasca Kebakaran, Mencuat Wacana Relokasi Pedagang

Total, Farhan diberi uang saku Rp 200 ribu oleh Kiai Anwar Zahid.

Setelah memberikan uang, Kiai Anwar Zahid tak hentinya menasihati Farhan agar rajin beribadah.

Kiai Anwar Zahid langsung merampas rokok dari dalam tas Farhan.

Ia melarang Farhan yang masih di bawah umur untuk merokok.

Sebagai informasi, Farhan kecanduan mengirup aroma bensin sejak TK.

Saat itu, Farhan dicekoki oleh seseorang untuk menghirup aroma Pertalite yang disebut sangat enak.

Dalam pengakuannya dalam kanal YouTube Wito Kodok Ijo, Farhan menyebut badannya akan sakit-sakit jika tidak menghirup Pertalite.

Karena tak kuasa menahan rasa sakit, Farhan selalu membawa botol berisi Pertalite ke mana-mana.

Botol itu selalu diselipkannya di dalam baju agar mudah untuk dihirup. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini