"Pernah saya dipaksa menyapu dan mengepel oleh majikan saya dengan keadaan tidak mengenakan sehelai pakaian di badan," cerita DL saat membuat laporan polisi.
Padahal DL hanya sedikit melakukan kesalahan kecil.
Waktu itu ibu si majikan yang biasa disapa Oma selesai menggunting obat, bekasnya tak terbuang rapi.
Majikan ini melihat dan mengira DL belum menyapu dan mengepel.
Akhirnya DL diminta sang majikan kembali menyapu dan mengepel dalam posisi tidak memakai busana.
Bahkan menurut DL, dirinya mendapat siksaan terjadwal dari majikannya yang ASN.
"Majikan menganiaya saya setiap Senin. Dia pakai seragam cokelat dan terlihat tulisan Rawalaut," ucap DL menceritakan kebiasaan buruk majikan.
Tak tanggung-tanggung, jika majikannya menyiksa, tinju kerap mendarat di kepala DL, selain tamparan.
Pernah sang majikan sampai tega menginjak bagian mata DL.
Ia heran, kenapa majikannya yang menjadi abdi negara begitu keji sampai menendang punggung dan dadanya setiap hari.
"Saya heran dengan majikan saya ini. Sebagai ASN kok seperti itu dan padahal kakaknya sebagai polisi," ucap DL.
DL tercatat sebagai warga Kabupaten Pringsewu, sedangkan DW beralamat di Kabupaten Pesawaran.
Tapi keduanya sudah tak kuat disiksa majikannya tersebut.
Ketakutan yang sudah membatu akibat perlakuan kasar majikan, mendorong mereka kabur dari rumah majikannya.
Mereka sampai harus memanjat tower pada 8 Mei 2023 saat subuh.