TRIBUNJATIM.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mencatatkan epic comeback saat bertanding di babak pertama Singapore Open 2023.
Pramudya/Yeremia kali ini menggasak wakil andalan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dalam drama tiga game, 12-21, 21-18, 21-19, di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura
Berkat kemenangan ini Pramudya/Yeremia mengikuti jejak ganda putra Indonesia lainnya yang terlebih dulu memijakkan kakinya di babak kedua turnamen BWF World Tour Super 750 tersebut.
Penampilan Pram/Yere sempat terlihat kurang maksimal sejak awal gim pertama.
Bahkan mereka sempat tertinggal sangat jauh serta sempat meminta break untuk perawatan medis terhadap Pramudya.
Momentum didapat ketika mereka mampu mengejar, membukukan comeback dan memaksa rubber game.
Baca juga: Hasil Singapore Open 2023: Rehan/Lisa Terhenti di Tangan Ganda Senior Malaysia
Di gim ketiga mereka juga berhasil mempertahankan momentum.
Start Pram/Yere benar-benar buruk dalam mengawali gim pertama.
Mereka banyak melakukan unforced error beruntun.
Serangan mereka juga mudah diredam wakil Denmark. Sementara defend mereka rapuh.
Pram/Yere tertinggal jauh bahkan hingga interval mereka hanya mengantongi 2 poin.
Mereka tertinggal 2-11 dalam jangka waktu lima menit saja.
Setelah interval, reli panjang sempat terjadi.
Akhirnya dimenangi oleh Pram/Yere setelah wakil Denmark gagal mengembalikan bola yang membentur net.
Sayangnya, tidak banyak yang bisa dilakukan Pram/Yere di paruh kedua gim pertama ini.
Serangan mereka masih mudah terbaca lawan.
Dan kesalahan sendiri yang dilakukan juga tidak berkurang.
Membuat Pram/Yere makin tertinggal jauh 4-15.
Kesempatan terbuka ketika Pram/Yere mampu meraih lima angka beruntun hingga mengejar 9-15 sampai 12-19.
Sayangnya momentum itu tidak bertahan lama. Mereka gagal mengamankan gim pertama usai kalah dengan skor 12-21.
Pada gim kedua, Pram/Yere masih belum tampil maksimal.
Mereka mengalami start buruk lagi dan tertinggal cepat 1-7.
Dalam kedudukan itu, Pramudya sempat meminta break untuk medical time.
Pram meminta bantuan tim medis untuk mengurangi nyeri di kedua lututnya dengan semprotan pain killer.
Pasangan Indonesia sama-sama terlihat mengalami keterbatasan pergerakan.
Entah ada cedera atau tidak, tetapi beberapa kali baik Pram maupun Yeremia tidak melakukan smes dengan leluasa seperti biasanya.
Mereka semakin tertinggal 2-11, persis seperti gim pertama.
Setelah jeda turun minum, momentum sempat didapatkan Pram/Yere.
Mereka berhasil mengejar hinga mempertipis ketertinggalan 12-13.
Sejak itu kedua pasangan kejar-kejaran angka dan untuk pertama kalunya Pram/Yere membalikkan situasi dengan unggul 17-16.
Mereka masih mempertahankan keunggulan sampai 19-17.
Pram/Yere akhirnya sukses comeback dengan merebut gim kedua usai menang 21-18.
Pada gim ketiga, pertandingan berjalan lebih sengit. Start Pram/Yere cukup apik hingga mengimbangi lawan sampai 8-8 hingga 12-12.
Reli panjang yang sangat menarik terjadi di kedudukan 12-14.
Dalam keadaan tertinggal, Pram/Yere berjibaku mempertahankan posisi dan terus bertahan dalam gempuran serangan Astrup/Rasmussen.
Reli berakhir manis setelah berbuah poin bagi pasangan Merah Putih.
Netting silang dari Yeremia membuat pasangan Indonesia akhirnya unggul 15-14.
Tetapi keadaan makin menegangkan karena margin angka terus menerus hanya berjarak tipis.
Pram/Yere akhirnya menang dengan skor 21-19
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com
Ikuti berita seputar Badminton