Tak ada lagi kiriman uang untuk memenuhi kebutuhan Sha Wang.
Padahal anak majikannya itu memerlukan sedikitnya Rp3 juta untuk membeli popok dan obat.
Sampai akhirnya Siti Aisah berusaha mencari keberadaan kakak dan ibu Sha Wang guna meminta kejelasan.
Pasalnya sampai saat ini, kakak dan ibu Sha Wang memblokir semua kontak Siti Aisah.
Di saat Siti Aisah tulus merawat anak disabilitas, ia justru merasa mendapat fitnah kejam.
Siti Aisah dituduh berbohong dan menjadikan Sha Wang sebagai mesin ATM.
"ada orang yg mau menjatuh kan saya, dia bilang Titi cuman jadi MESIN ATM SAYA..dan ibunya sama kakanya sering tlpn saya ya Allah....KEJAM BGT," tulis Siti Aisah membalas komentar netizen di TikTok.
Tentu saja Siti Aisah membantah tuduhan tersebut.
Ia berani membuka isi rekeningnya untuk membuktikan bahwa semua itu hanyalah fitnah.
"Cek semua tabungan saya, saya tidak takut kalau memang dipertemukan sama kakak atau ibu titi (adik laki-laki Taiwan)," tulis Siti Aisah.
Pernyataan hampir senada terlontar dari teman ayah Sha Wang.
Dilaporkan media Taiwan, TVBS, teman ayah Sha Wang mengatakan, Siti Aisah menerima uang Rp1,5 miliar.
"Sebelumnya kedua belah pihak telah mediasi, diberi uang 3jt NT (Rp1,5 M) untuk bawa pulang Xiao Huang ke Indonesia dan merawat dia".
Membaca pernyataan ini, Faisal Soh aktivis yang sedari awal mendampingi Siti Aisah, naik pitam.
Faisal Soh berpendapat, pemberitaan tersebut bisa berdampak buruk bagi TKI di Taiwan.