Sebab Sulis tidak lagi dibawa dan dirawat di rumah sakit lantaran keterbatasan biaya.
"Saya syok melihat keadaan Mba Sulis, kepalanya sampai pesok (penyok) itu kenapa?" tanya Faisal Soh.
"Kata dokter, otaknya mengering, jadi enggak berfungsi," ujar Sulistia.
"Kenapa kepalanya ikut masuk? enggak ada tempurung?" tanya Faisal Soh.
"Ada, waktu di Taiwan itu tempurungnya dilepas, ditaruh di perut. Waktu dirawat di Soetomo itu langsung dipasang (tempurungnya). Seperti semula lama-lama seperti ini (penyok)," imbuh Sulistia.
"Mba Sulis pernah jadi TKW Taiwan berapa lama?" tanya Faisal Soh.
"Satu kontrak, habis, pulang, terus 17 hari kembali lagi dia kecelakaan," pungkas Sulistia.
Baca juga: Pantas Siti TKW Ngotot Adopsi Sha Wang, Sebut Anak Surga, Kini akan Ikut ke Taiwan: Gak Ngebayangin
Tidak seperti kisah Siti yang langsung viral setelah curhat di media sosial, Sulis harus menunggu delapan tahun agar kisahnya bisa diketahui banyak orang.
Hal itu terjadi setelah Faisal Soh mendatangi keluarga Sulis.
Diakui sang kakak, Sulis hanya bisa pasrah saat mengalami nasib miris setelah sempat menjadi pahlawan devisa bagi Indonesia.
Terlebih hanya di awal kasus saja Sulis mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia.
Diakui Sulisti, awalnya pemerintahan Blitar sempat datang menjenguk Sulis.
Tapi hal itu terjadi delapan tahun lalu.
Padahal di awal kasus, keluarga sempat merasa ada kejanggalan.
"Memang dulu Bupati pernah ke sini, sekali itu aja. Pernah saya ke Disnaker, saya tanya, kok enggak ada bantuan, katanya ini kan sudah lama, ketumpuk yang baru-baru. Jadi ini (kasusnya Sulis) udah enggak bisa diurus," ungkap Sulistia.