"Karena kalau nyabu pakai bong, yang dihisap asapnya, bukan airnya. Makanya dia (TR) juga kaget meskipun sadar saat memberikan air itu," bebernya.
Ia juga membeberkan TR bukan pemakai aktif dan mengaku baru beberapa kali menggunakan barang haram itu.
"Yang aktif si R. Jadi si R menawarkan kepada TR. Katanya biar melek kalau jaga warung. Karena si TR ini kerja di warung makan," ungkapnya.
Baca juga: Kunci Selamatnya 4 Bocah Kolombia usai Hilang 40 Hari di Hutan Amazon, Anak Tertua Berperan Besar
Saat ini R tengah ditangani Satresnarkoba Polresta Samarinda.
Sementara TR diamankan oleh Satreskrim.
"Alat bukti yang kita amankan yaitu bong yang dia simpan. Saat ini R dipastikan positif narkoba. Kalau hasil tes urine TR masih kita tunggu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya balita laki-laki tak tidur selama tiga hari dua malam setelah meminum air yang diduga bercampur sabu di dalam botol.
Hal ini diketahui setelah ibu dari balita tersebut curhat ke medsos facebook, pada Rabu (7/6/2023) lalu tentang anaknya yang tidak tidur, makan ataupun minum dan terus mengoceh tidak jelas serta banyak mengelurkan keringat.
Dari hasil tes urine, diketahui bocah berusia 3 tahun itu positif narkoba jenis sabu.
Sebelumnya, ibu N sempat mencurigai pelaku namun pelaku enggan membalas pesan dan memblokir nomornya.
Meli atau ibu N mengaku nomornya diblokir oleh TR setelah menceritakan kondisi anaknya.
"Terus saya lanjut lagi chat WA nya, 'Mbak, ini kata tetangga di samping kok kayak efek narkoba, jadi ini mau dibawa ke BNN untuk diperiksa', setelah itu tetangga saya tidak mau membalas chat saya, tidak mengangkat telepon saya, dan memblokir nomor HP saya," lanjut Meli bercerita.
Usai diblokir, Meli memilih untuk menceritakan soal keanehan balita tersebut di media sosial.
Baca juga: Nasib Anak Ojol Diajak Ngojek Ayah 4 Tahun, Kini Disekolahkan Polisi, Tak Tinggal Lagi di Kos Sempit
"Setelah saya diblokir oleh tetangga saya, saya curhat di media sosial kondisi saya, mungkin ada yang paham kenapa anak saya seperti itu, lalu di komentar banyak yang bilang kesambet, keteguran, saya sempet mau bawa dia ke orang pintar," ucap Meli.
"Setelah curhat di media sosial ada tim RCP (Reaksi Cepat Perlindungan) Kaltim yang membaca postingan saya dan beliau langsung menghubungi saya, lalu membawa saya ke RSJ untuk tes urine dan dokter menyatakan hasil tes urine saya positif Narkoba," lanjutnya.