Kemudian, baru Krikalev diberi tahu bahwa pihak di Bumi tidak ada uang untuk membawanya pulang.
Jawaban ini berulang satu bulan kemudian.
Pengelola misi ruang angkasa pun memintanya bertahan di ruang angkasa sedikit lebih lama lagi, tetapi bulan depan jawabannya tetap sama.
"Mereka bilang ini berat buat saya, sebab tidak bagus untuk kesehatan saya.
Namun, negara sedang kesulitan, jadi kesempatan penghematan uang pasti jadi prioritas utama," kata Krikalev pada Discover Magazine.
Pada saat itu keadaan keuangan Uni Soviet sedang kolaps.
Pemerintah sampai menjual berbagai peralatan ruang angkasa yang dimiliki, seperti kursi roket hingga Stasiun Ruang Angkasa Mir sendiri.
Kepulangan Krikalev ke Bumi
Setelah melalui berbagai kesulitan, Krikalev akhirnya kembali kembali ke Bumi pada 25 Maret 1992.
Dia bisa pulang usai Jerman membayar US$ 24 juta dolar untuk membelikan tiket bagi penggantinya, Klaus-Dietrich Flade.
Setibanya di Bumi, ia terlihat masih menggunakan pakaian ruang angkasa yang bertuliskan USSR dan patch bendera Uni Soviet.
Ia dibopong oleh empat orang setibanya di Bumi dalam keadaan pucat dan berkeringat serta tak mampu berdiri tegak.
Orang di sekitar lantas membawakan Krikalev mantel bulu dan memberikannya semangkuk sup kaldu.
Bukan hanya itu saja yang dirasakan Krikalev.
Dia juga cukup kaget dengan banyaknya perbedaan yang terjadi di kampung halamannya.