Berita Viral

Pura-pura Syok Mahasiswi di Pontianak Ada Bayi di Pohon, Bercak Darah Malah Jadi Senjata Makan Tuan

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswi pura-pura nemu bayi di pohon di Pontianak ternyata itu adalah akal bulus agar hubungan gelap tak terungkap.

TRIBUNJATIM.COM - Seorang mahasiswi pura-pura syok di Pontianak menemukan dan melihat ada bayi di pohon pisang.

Pura-pura syok mahasiswi di Pontianak ini mengaku kaget melihat ada bayi di pohon pisang.

Ternyata setelah ditelusuri lebih lanjut, bercak darah akhirnya menjadi senjata makan tuan.

Apa yang sebenarnya ditemukan oleh warga setempat?

Akal bulus mahasiswi pura-pura temukan bayi, ternyata ada hal tersembunyi menjadi aibnya.

Awalnya mahasiswi ini mengaku menemukan bayi di bawah pohon pisang di belakang kontrakannya, pada Selasa (27/6/2023).

Seperti dikutip TribunJatim.com dari Serambinews.com , mahasiswi di Pontianak ternyata adalah sosok pelaku pembuang bayi.

Mahasiswi itu adalah ibu kandung dari bayi tersebut.

Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan intensif dan menemukan sejumlah bukti terkait penemuan bayi tersebut.

Satu diantaranya adalah benda kunci yakni bercak darah.

Baca juga: Mahasiswi KKN Diusir Warga, Video Mana Maen Kritik Fasilitas Umum Viral, Nasibnya Kini Terkuak

Bercak darah itu yang kemudian menjadi senjata makan tuan.

Diketahui sebelumnya, seorang bayi ditemukan di rerimbunan pohon pisang di Jl Adi Sucipto, Gang Teluk Permai, Desa Teluk Kapuas, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Selasa 27 Juni 2023 pukul 13.30 WIB.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aipda Ade mengatakan, pelaku pembuangan bayi perempuan di Gg Teluk Permai adalah ibu kandung bayi perempuan tersebut.

"Pengungkapan kasus pembuangan bayi ini bermula Tim Joker melakukan penyelidikan di TKP. Terlihat bercak darah tipis di area got dari salah satu rumah kontrakan. Kemudian informasi didapatkan dari masyarakat setempat bahwa rumah tersebut dikontrak oleh NA yang merupakan mahasiswi di salah satu universitas di Kalbar," terang Ade.

Ilustrasi bayi dari wanita yang memiliki ciri serupa dengan suami sahabatnya (Instagram)

Selanjutnya Polwan Sat Reskrim Polsek Sungai Raya, Bripka Ratna Dwi Setiani melakukan interogasi terhadap NA di rumah kontrakannya.

"Pada saat interogasi, terungkap bahwa NA merupakan ibu kandung dari bayi tersebut. Diperkuat bercak darah di kamar mandi dan di sebilah pisau pada saat kami melakukan penggeledahan di rumah kontrakan NA," ungkapnya.

Dari hasil interogasi, NA mengaku tidak berniat membuang bayinya.

 Sehingga NA mengarang cerita bahwa dirinya menemukan bayi perempuan di rerimbunan pohon pisang.

Selanjutnya NA berniat mengadopsi bayi perempuan tersebut untuk menutupi perbuatannya.

"NA melahirkan bayi perempuannya di dalam kamar mandi pada hari Senin sekira jam 05.30 WIB. Saat ini NA mendapatkan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Kota Pontianak. Kasus ini sedang ditangani Unit PPA Polres Kubu Raya dan bekerjasama dengan Tim Joker Polsek Sungai Raya untuk mengungkap adanya pelaku lain dalam kasus tersebut," tegas Ade.

Bayi yang dilahirkan NA berjenis kelamin perempuan.

Baca juga: Akal Bulus Pria Ponorogo, Pura-pura Depresi Agar Diberi Obat Daftar G, Ending Diperjualbelikan

NA mengarang cerita bayi itu ditemukan di bawah pohon pisang belakang rumah warga dalam kondisi berselimut kain batik berwarna cokelat.

NA mengatakan bayi itu ditemukannya saat ia hendak mengambil wudhu untuk salat subuh.

Setelah itu, mahasiswi tersebut mengecek suara tangisan dan mendapati bayi tersebut di bawah pohon pisang.

Lalu, dirinya pun langsung melapor kepada warga lainnya atas penemuan bayi itu.

Oleh warga dan NA, bayi itu pun dibawa ke Bidan Novi yang rumahnya tak jauh dari lokasi.

Bayi tersebut selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sungai Durian untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Bidan Novi menjelaskan, saat dibawa bayi tersebut sudah diganti kainnya oleh warga dan dalam kondisi tali pusat sudah terpotong.

"Waktu ditemukan itu kan masih ada darah-darah tuh. Terus tali pusatnya sudah dipotong dan tidak diikat, gak tahu siapa yang motong entah itu orang tua bayi atau orang lain," katanya.

Kondisi bayi (EVA.VN)

Beruntung bayi tersebut tak mengalami pendarahan akibat tali pusat yang dalam keadaan tidak diikat tersebut.

"Untung saja tidak pendarahan, bayinya sehat temperaturnya 36,5 derajat derajat celsius, berat badan 2,5 kilo, panjang 45 cm," katanya.

Bidan Novi juga mengatakan, bayi tersebut sudah cukup bulan dan diperkirakan bayi ditemukan setelah dilahirkan kurang lebih 1 jam.

"Kalau kita lihat sih itu baru lahir 1 jam lah bayinya itu dan sudah cukup bulan," katanya.

"Sekarang bayinya sudah kita serahkan ke Puskesmas Sungai Durian untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," lanjut bidan novi.

ILUSTRASI Bayi meninggal. Aksi seorang mama muda ini kejam. (Unsplash)

Sementara itu Plh Kabit Resos Dinas Sosial Kubu Raya, Agus Suyono, mengungkapkan hingga saat ini masih belum adanya pengajuan adopsi terhadap bayi perempuan tersebut.

Pihaknya masih menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk melakukan proses penyidikan.

Terpisah anggota DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa, mengaku cukup prihatin dimana kejadian pembuangan anak kerapkali terjadi dan masih menjadi pekerjaan rumah bersama pemerintah baik itu kabupaten, kota maupun provinsi.

Ia juga mengungkapkan, di tengah arus teknologi yang semakin maju dapat mempermudah anak remaja untuk mengakses informasi, baik yang positif maupun negatif.

Bebby menilai pendampingan bagi siswa-siswi menjadi sangat penting, dimana pada kehidupan remaja memiliki beberapa kerawanan salah satunya seks bebas dan perlu adanya pengarahan bagaimana kehidupan remaja secara positif.

Baca juga: 4 Kerangka Bayi di Banyumas Ternyata Hasil Inses Ayah dan Anak 12 Tahun Lalu, sempat Diusir Warga

Kasus menimpa wanita hamil lainnya malah cukup miris.

Akhirnya terungkap bahwa kelahiran seorang bayi di Madura merupakan hasil dari hubungan gelap.

Hubungan terlarang mama muda dan berondong Madura berakhir tragis.

Si mama muda dibunuh oleh selingkuhannya.

Padahal si mama muda yang dibunuh sedang hamil.

Mama muda itu berinisial HH (39).

Mama muda tiga anak itu ditemukan tewas di kebun yang tak jauh dari rumahnya di Dusun Pradang, Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Senin (29/5/2023).

Jasad korban ditemukan pertama kali oleh sang ibu Hanifah (70) dan anak perempuan korban, AF (16), sekira pukul 04.30 WIB.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi bersimbah darah dengan luka di bagian perut dan leher.

Belakangan diketahui, korban menjadi korban pembunuhan oleh SS (25), tetangga korban.

Baca juga: Seusai Bunuh Selingkuhan Istri, Pria di Jember Langsung Kabur ke Luar Pulau, Senjata Masih Misterius

Diketahui pelaku dan korban memiliki hubungan asmara terlarang.

Pasalnya, korban diketahui masih berstatus sebagai istri orang.

Jalinan asmara korban dan pelaku berawal sekira tiga tahun lalu.

Mulanya, korban meminta resep martabak manis kepada pelaku.

Keduanya pun saling bertukar nomor handphone.

"Awal perkenalan, korban minta resep martabak manis. Saya dulu bekerja sebagai penjual martabak."

"Minta nomor saya kala itu ya di hadapan suaminya," kata SS di hadapan penyidik Satreskrim Polres Bangkalan, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Nasib Wanita Selingkuhan Tewas setelah Minta Dinikahi, Jasad Ada di Tol, Si Pria Beristri Ketakutan

Namun, seiring berjalannya waktu, korban kerap curhat perihal rumah tangganya kepada pelaku.

"Ya saya bilang sabar ke korban, kemudian dia (korban) curhat kalau hubungan dengan suaminya bertambah rumit."

"Terus sempat lama tidak ada kabar, malah dia kemudian ngabarin lagi," ungkap SS.

Komunikasi keduanya semakin intens hingga akhirnya terjalin hubungan gelap.

Dari hubungan gelap itu, korban mengandung anak pelaku.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya (tengah) menggali keterangan dari tersangka SS (25), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Rabu (31/5/2023) malam atas perkara pembunuhan terhadap ibu rumah tangga, HH (39) pada Senin (29/5/2023). (TribunMadura.com/Ahmad Faisol)

Korban yang dalam kondisi hamil meminta pertanggungjawaban pelaku.

Namun, hal itu membuat pelaku emosi hingga akhirnya nekat menghabisi nyawa korban.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya mengatakan, pelaku merasa jengah karena sering ditagih pertanggungjawaban atas kehamilan korban.

"Korban hamil di luar nikah dengan tersangka, sejak dua minggu terakhir korban meminta tersangka untuk bertanggung jawab atas kehamilannya."

"Korban ini masih berstatus menikah dan belum bercerai," kata Bangkit.

Baca juga: Akhir Nasib Istri Tabrak Suami dan Selingkuhan hingga Terpental di Aspal, Wajah Si Pelakor Ditinju

Ternyata pembunuhan itu sudah direncanakan oleh pelaku.

Bangkit menjelaskan, pelaku sudah mempersiapkan pisau dapur sebelum menemui korban.

Keduanya lantas bertemu menjelang dini hari di musala rumah korban.

Sementara pisau yang dibawa pelaku diselipkan di pagar sekitar pekarangan rumah korban.

"Dan terbukti korban menanyakan lagi dengan nada sedikit marah."

"Sehingga rencana yang ada di dalam hati tersangka diwujudkan dengan pembunuhan," bebernya.

Baca juga: Istri Pengusaha Dikirimi Wakapolres Chat Mesum, Diduga Jadi Selingkuhan, Ketahuan Suami: Sudah Jauh 

Sementara itu diketahui, pelaku masih menyempatkan diri mengikuti tahlilan pada malam pertama dan kedua di rumah korban.

Hal itu diungkapkan SS di hadapan penyidik Satreskrim Polres Bangkalan pada Rabu(31/5/2023) malam.

"Keluarga (korban) tahu saya datang tahlilan," jelas SS.

Tak hanya itu, pelaku ternyata juga sempat hadir di tengah kerumunan warga saat jasad korban ditemukan.

Pelaku juga sempat menanyakan kepada warga terkait kronologis kematian korban.

HH dibunuh dengan cara sadis pada Senin (29/5/2023) sekitar pukul 01.00 WIB, lehernya nyaris putus dan perutnya menderita luka robek.

Mayatnya ditemukan di sebuah kebun depan rumahnya.

Di hadapan penyidik, pelaku SS mengaku sempat berhubungan badan dengan korban di langgar atau mushola rumah korban.

Tubuh HH ditemukan ibunya Hanifah (70) dan anak perempuan berinisial AF (16) dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka di bagian leher dan perut.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini